5 Hal yang Hanya Dipahami oleh Seorang Introvert

ghibahin

Pribadi introvert lebih menikmati traveling sendirian guna meminimalisir terjadinya konflik yang menguras pikiran.

Di dunia ini ada berbagai macam penggolongan kepribadian individu. Namun secara umum, karakteristik seseorang dapat dikelompokkan dalam dua kategori yaitu ekstrovert dan introvert. Orang dengan kepribadian ekstrovert dikenal sebagai sosok terbuka.

Biasanya seorang ekstrovert menikmati berada dalam situasi ramai, senang berinteraksi dengan banyak orang, dan menyukai kegiatan berkelompok. Sebaliknya, seorang introvert lekat dengan gambaran penyendiri, pendiam, dan sungkan ketika berada di tengah banyak orang.

Sebagai orang yang merasa introvert, saya memahami bahwa kehidupan bermasyarakat terkadang terasa melelahkan. Seorang introvert biasanya mengalami kesulitan untuk berbasa-basi, apalagi dengan orang baru, rasanya sungguh membuat diri tertekan.

Hal itu membuat sebagian orang mungkin beranggapan bahwa sikap yang ditunjukkan oleh seorang introvert kadang kurang sopan, aneh, sombong, dan terkesan anti sosial. Namun, sungguh, saya rasa seorang introvert tidak bermaksud demikian. 

Perilaku pemilik kepribadian introvert terkadang memang dapat membuat orang lain salah paham. Ya, introvert kerap seolah sengaja membuat jarak dengan orang lain. Tidak jarang pula, tingkah laku ini memancing perdebatan khususnya di media sosial. Mungkin SoHib termasuk yang pernah kesal menghadapi perilaku introvert berikut ini. 

#1 Mematikan Centang Biru di Aplikasi WhatsApp

Saya yakin banyak orang yang mematikan fitur centang biru pada aplikasi WhatsApp. Kaum introvert pun tahu betul bahwa simbol tersebut penting untuk menandakan bahwa pesan yang dikirim sudah dibaca. Tindakan mematikan centang biru ini bahkan sering menjadi bahan adu mulut warganet di Twitter, terutama jika berkaitan dengan karir dan pekerjaan.

Ada yang mengatakan bahwa hal tersebut adalah hak dan privasi masing-masing orang. Namun mereka yang kontra, beropini jika sikap ini menunjukkan rasa kurang hormat pada pengirim pesan.

Padahal, tidak ada sedikit pun niat untuk menyepelekan orang yang mengirim pesan pada aplikasi tersebut. Hanya saja, individu introvert membutuhkan lebih banyak waktu untuk memikirkan balasan dengan kata-kata yang tepat sekaligus kemungkinan terjadinya percakapan panjang tiada henti.

Walaupun komunikasi tertulis merupakan pilihan yang lebih nyaman bagi seorang introvert, tetapi chit-chat yang tak kunjung usai di WA juga berpotensi menguras energi. Di sisi lain, menyudahi percakapan secara asertif terkadang sulit dilakukan oleh pribadi introvert.

#2 Menikmati Penggunaan Masker di Ruang Publik

Percaya atau tidak, beberapa kebiasaan baru yang muncul sejak pandemi ini kadang-kadang menjadi blessing in disguise bagi kaum introvert. Kebijakan untuk tinggal di rumah dan melakukan pekerjaan secara remote bukan merupakan sesuatu yang menyebalkan. Bahkan, kaum introvert justru menikmatinya. Berinteraksi dengan orang lain secara langsung, apalagi terpaksa berada di tengah hiruk pikuk, bisa membuat kaum introvert merasa kikuk.

Di samping itu, kewajiban memakai masker terkadang seperti menjadi penyelamat bagi individu introvert, ketika mau tak mau harus bepergian atau berada dalam satu ruangan dengan orang lain. Masker bisa menjadi alasan bagi seorang introvert untuk menghindari berbasa-basi dengan orang lain.

Jangan salah sangka dulu, sang introvert tidak bermaksud sombong. Hanya saja, ada saatnya mereka merasa canggung dan tidak tahu bagaimana cara memulai pembicaraan, terlebih dengan orang yang tidak dikenal dengan baik.

#3 Mengenakan Headset Ketika Bepergian Seorang Diri

Kebiasaan nomor tiga ini mungkin tidak terlalu mencolok, karena saat ini sudah banyak orang yang melakukan hal tersebut agar tidak merasa aneh terlihat seorang diri di ruang publik. Dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia, masih ada yang beranggapan jika berjalan-jalan seorang diri itu terlihat menyedihkan.

Orang yang bepergian sendirian sering dianggap tidak memiliki teman. Guna menepis pandangan tersebut, banyak orang yang tidak berkepribadian introvert juga sering menggunakan headset atau perangkat lain untuk mendengarkan lagu dari ponsel pintar mereka.

Sebaliknya, bagi kaum introvert, melakukan perjalanan seorang diri bukanlah sesuatu yang harus dikasihani. Mayoritas kaum introvert menggunakan headphone atau headset, misalnya saat naik sarana transportasi umum, untuk memberikan sinyal ‘jangan diganggu’. Dengan kata lain, pemakaian headset merupakan kode bahwa sang introvert enggan untuk berbincang dengan orang lain, khususnya orang asing.

#4 Solo Traveling itu Menyenangkan

Sudah disinggung sebelumnya bukan? Bahwa berjalan-jalan seorang diri adalah sesuatu yang biasa dalam kamus kehidupan seorang introvert. Memesan makanan di restoran ataupun menonton film di bioskop sendirian tidak menjadi aib bagi seorang introvert. Apalagi, melakukan solo traveling. Dengan melakukan perjalanan sendirian, kaum introvert merasa lebih bebas dalam menentukan waktu serta destinasi. 

Sering mendengar kalimat yang menyatakan kalau ingin tahu karakter sejati seseorang, lakukanlah traveling bersama, kan? Saya pikir akan sulit menyatukan dua jalan pikiran yang berbeda. Oleh sebab itu, pribadi introvert lebih menikmati traveling sendirian guna meminimalisir terjadinya konflik yang menguras pikiran.

Yang perlu digarisbawahi, kaum introvert masih sangat terbuka untuk mendapat rekan seperjalanan, dengan beberapa syarat tertentu, misalnya orang tersebut adalah sosok yang dikenal dekat. Berkepribadian introvert tidak lantas berarti tidak memiliki teman. Tentu saja para pemilik kepribadian introvert tetap menjalin relasi pertemanan dengan orang lain karena sejatinya manusia adalah makhluk sosial. 

Akan tetapi, circle atau lingkup pertemanan seorang introvert itu biasanya sangat kecil. Ya, pertemanan seorang introvert biasanya lebih menitikberatkan pada kualitas ketimbang kuantitas.

#5 Menghindari Mengangkat Telepon

Kebiasaan terakhir ini terdengar aneh bagi sebagian orang, tetapi hal ini memang nyata dilakukan oleh banyak kaum introvert. Jika yang melakukan panggilan adalah nomor asing, tentu wajar jika orang tidak mau menerimanya. Namun, tidak sedikit individu introvert yang gugup saat harus menjawab panggilan telepon.

Banyak dari kaum introvert yang membiarkan telepon berdering atau bergetar hingga mati dengan sendirinya padahal nama orang di seberang panggilan tertera jelas di layar ponsel. Baru setelah telepon terhenti, si introvert akan menghubungi via aplikasi chatting.

Pasti banyak yang bertanya-tanya mengapa kaum introvert melakukan tindakan aneh tersebut. Salah satunya karena biasanya orang introvert sibuk dengan pikiran mereka sendiri, dalam menebak maksud dari si empunya panggilan.

Seperti alasan di awal tadi, kaum introvert cenderung menyukai komunikasi tertulis daripada lisan, karena dengan bahasa tertulis, mereka punya lebih banyak waktu untuk memikirkan respon yang tepat. Di sisi lain, bercakap-cakap lewat telepon menuntut para introvert untuk langsung memberikan feedback saat itu juga, yang malah membuat mereka semakin bercucuran keringat dingin.

Begitulah sekilas penjelasan mengenai beberapa tindak tanduk kaum introvert yang mungkin sulit dimengerti oleh beberapa pihak. Sekali lagi, tidak ada maksud dari kaum introvert untuk dengan sengaja meremehkan orang lain. Semua yang dilakukan itu semata-mata disebabkan rasa canggung untuk mengendalikan situasi di luar diri kaum introvert. Semoga tidak salah paham lagi dengan kaum introvert ya, SoHib.

Paula Gianita Primasari, lulusan marketing yang jadi tukang make-up.

[red/brsm]

One thought on “5 Hal yang Hanya Dipahami oleh Seorang Introvert

  1. Terima kasih tulisan kerennya, Kak. Menginspirasi untuk menuliskan diri sendiri juga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *