5 Alasan Orang Enggan Datang ke Reuni Satu Angkatan

Hiburan

“Reuni atau pun tidak tak menyurutkan semangat untuk tetap menjalin hubungan baik dengan teman seangkatan”

Bagaimana lebaranmu kali ini, SoHib? Sudah ada beberapa teman satu angkatan yang mengajak untuk reuni belum? Saya sih, sudah. Bahkan grup WhatsApp sengaja khusus dibuat untuk mempermudah komunikasi. Namun ya begitu, tak mudah mengumpulkan teman satu angkatan untuk bisa hadir dalam sebuah reuni walau dirangkai dengan kegiatan halalbihalal.

Padahal, tentu saja datang ke acara reuni akan kembali merajut tali silaturahmi antar teman yang selama ini mungkin jarang berjumpa. Reuni juga dapat menjadi sarana meningkatnya berbagai peluang seperti yang pernah dituturkan oleh Butet RSM di sini. Tentu, kita juga bisa saling bercerita tentang keunikan masa-masa sekolah dulu alias bernostalgia sesaat. 

Namun, ada saja beberapa kawan yang enggan pergi ke acara reuni. Nah, berikut ini beberapa alasan mengapa orang enggan pergi ke acara reuni satu angkatan.

#1 Tak ingin jumpa mantan

Salah satu alasan yang paling sering didengungkan oleh orang yang malas datang ke acara reuni karena tak mau berjumpa dengan mantan pacar. Apalagi kemudian si mantan pacar tersebut sudah punya pasangan yang jauh lebih keren dan tajir di kota. Keengganan untuk ikut reuni akan makin menjadi jika sang mantan sering kali mengumbar kemesraan di medsosnya. 

Belum lagi nantinya, ada banyak godaan dari teman yang usil. Tentu saja itu membuat risih dan seakan serba salah. Salah satu efek terburuknya dari kisah cinta yang sudah kandas setelah lulus ya memang seperti itu. Kalau reuni, bakalan berhadapan dengan mantan dan itu sungguh merepotkan hati. Reuni yang seharusnya semangat karena ketemu mantan kan jadi lemas, Bestie. 

#2 Sudah berkeluarga

Orang yang sudah berkeluarga lebih dulu dibanding teman-teman seangkatannya juga biasanya malas untuk datang ke acara reuni. Alasannya sederhana, karena merasa malu dan kurang percaya diri.

Saat masih banyak teman satu angkatan yang belum berumah tangga, menjadi orang yang berkeluarga duluan rasanya jadi terlalu berbeda. Belum lagi harus izin terlebih dahulu ke pasangan. Yang lebih repot lagi kalau sudah punya momongan. 

Orang yang sudah berkeluarga biasanya juga tidak terlalu mementingkan lagi kongkow atau hanya sekedar ngumpul menghabiskan waktu begitu saja. Baginya keluarga adalah utama. Apalagi lagi nanti di acara reuni biasanya hanya didominasi nostalgia saat sekolah dulu. Nggak nyambung dengan kehidupan terbaru juga bisa bikin enggan untuk datang ke reuni. 

#3 Minder karena tidak melanjutkan pendidikan

Saya dulu juga pernah merasa minder untuk datang ke acara reuni karena tidak melanjutkan pendidikan. Sementara, teman-teman satu angkatan saya hampir seluruhnya melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dan benar saja saat reuni dilangsungkan hampir semua topik pembicaraan mengarah ke seputar dunia kampus.

Orang yang tidak melanjutkan pendidikan biasanya merasa minder untuk datang ke acara reuni. Menurut mereka levelnya sudah jauh berbeda antara melanjutkan pendidikan dengan yang tidak. Orang yang melanjutkan pendidikan dalam bayangannya adalah sosok intelek.

#4 Tidak dilibatkan dalam kepanitiaan

Alasan yang ini, sangat remeh memang, tapi punya dampak yang cukup besar. Ketika ada teman satu angkatan yang tidak dilibatkan dalam kepanitiaan. Apalagi jika si teman tersebut di masa lalu dikenal sebagai orang yang terlibat dalam acara-acara. Saat masih sekolah dulu langganan menjadi penyelenggara setiap event yang diadakan di sekolah.

Ia akan merasa tak dihargai karena tidak menjadi bagian dari panitia atau bukan menjadi ketua panitia pelaksana. Padahal datang dan terima beres saja sebenarnya jauh lebih enak karena tak perlu repot-repot. Tapi, ya memang ada tipe-tipe orang ingin selalu tampil dan menjadi bagian dari suksesnya sebuah acara. Ia merasa dirinya selalu penting dan harus selalu dilibatkan. Ya, kan repot!

#5 Sering kena PHP

Menurut saya, poin terakhir ini yang sering kali dialami oleh teman-teman yang ingin melangsungkan reuni. Di awal perencanaan tampak teman satu kelas yang dulu begitu antusias untuk menggelar reuni. Bahkan sampai-sampai dibuatkan grup khusus untuk memudahkan komunikasi.

Sayang kemudian menjelang hari pelaksanaan reuni, WhatsApp Grup yang dulunya berisik mulai sepi. Hanya paling-paling ada iklan yang tak penting masuk. Bahkan secara teratur penghuni grup mulai meninggalkan grup. Ada yang izin ada juga pamit tanpa permisi. Kebanyakan malah alasan kesibukan. Bisa ditebak kemudian reuni gagal dilaksanakan. Menariknya, hal seperti ini saban tahun terjadi. Punya semangat tinggi di awal perencanaan tapi memble menjelang hari yang telah ditentukan.

Itulah sederet alasan orang enggan datang ke acara reuni. Bagaimana dengan SoHib? Semoga tahun ini, reuni atau pun tidak tak menyurutkan semangat untuk tetap menjalin hubungan baik dengan teman seangkatan. Apalagi dengan adanya hari raya ini adalah momen untuk memperat silaturahmi dengan siapa pun dan dengan media apapun. Selamat lebaran dan liburan!

M. Arfah, tinggal di Batam.

[red/brsm]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *