PARENTING: Camping Bersama Bayi, Kenapa Tidak?

ghibahin

“Keluarga lain hanya butuh membawa dua hingga tiga tas ransel, sementara keluarga kami membawa sebuah kotak plastik serbaguna berukuran besar dan tiga buah ransel berukuran besar untuk kebutuhan tiga anak kami.”

Zaman sekarang, camping tak lagi identik dengan anak muda saja. Banyak keluarga yang kini menyukai aktivitas berkemah sebagai kegiatan alternatif saat hari libur tiba. Bahkan, ada, lho, keluarga yang mengagendakan camping minimal sebulan sekali setiap akhir pekan. Seperti keluarga dari teman sekolah anak saya yang memperkenalkan asyiknya camping pada kami.

Sebenarnya, saya dan keluarga adalah golongan orang pemuja kenyamanan. Dari pada camping, ha mbok mending staycation di hotel yang sudah terjamin aman dan nyaman. Jadi, semula camping bukanlah agenda kegiatan liburan yang terdengar menyenangkan buat saya. 

Terus terang, saya dan suami sudah merasa cukup merasakan kehebohan kemah dan jurit malam dalam kegiatan Pramuka saat kami masih sekolah dulu. Tapi, Om Sea (dibaca s-e-a dalam ejaan Indonesia, bukan sea dalam bahasa Inggris) – nama ayahnya teman anak saya –, sangat gigih dalam membujuk para orang tua yang lain. 

Berkat bujuk rayu Om Sea, beberapa orang tua pun sepakat untuk mengagendakan kegiatan camping keluarga. Suami saya pun mencicil untuk membeli beberapa peralatan camping. Walau sebenarnya bisa saja menyewa, tapi, menurut Om Sea, tak ada salahnya berinvestasi alat-alat camping. Ia menjamin, sekali camping bakal kecanduan. 

Saya pun gelisah melihat semangat suami saya yang sudah terbujuk Om Sea. Maklum, kami baru punya bayi yang berusia tiga bulan. Saya gelisah memikirkan bagaimana rasanya? Apakah aman untuk bayi saya? Apakah akan repot? Bagaimana kalau hujan? Dan sederet pertanyaan lain. 

Suami saya melakukan persiapan dengan banyak menonton acara camping di Youtube. Ia juga belajar cara mendirikan tenda dan memikirkan hal-hal teknis lainnya. Sedangkan saya fokus memikirkan konsumsi dan memastikan kenyamanan bayi saya saja. Kami pun membuat daftar kebutuhan untuk camping. Kebutuhan tenda dan perlengkapannya disusun oleh suami. Sementara saya menyusun daftar kebutuhan pribadi untuk keperluan makan, minum, dan kebersihan badan.

Akhirnya, camping pertama kami berjalan mulus. Bawaan kami sangat banyak dibanding keluarga lain. Maklumlah, kenyamanan menjadi hal pokok buat keluarga kami. 

Keluarga lain hanya butuh membawa dua hingga tiga tas ransel, sementara keluarga kami membawa sebuah kotak plastik serbaguna berukuran besar dan tiga buah ransel berukuran besar untuk kebutuhan tiga anak kami. Tapi, emang seru banget dan bikin kecanduan. Dan bayi kami pun sama sekali tak rewel. Ia justru sangat menikmati suasana alam dan senang mengoceh di dalam tenda.

Untuk Parents yang ingin mencoba camping keluarga, bisa contek daftar kebutuhan kami ini. Jangan lupa, sesuaikan dengan kebutuhan Anda, ya. Nah, berikut ini daftar kebutuhan barang menurut versi keluarga kami. 

  • Tenda dan kelengkapannya 
  1. Tenda, bisa membeli atau menyewa. Sesuaikan dengan perencanaan anggaran dan jumlah anggota keluarga yang akan ikut.
  2. Alas tidur, sesuaikan dengan kenyamanan anggota keluarga. Bisa matras saja, bisa juga tambahkan alas tidur yang lebih empuk seperti kasur angin. 
  3. Alas duduk untuk bagian depan tenda, bisa gunakan matras atau terpal. Gunanya sebagai ruang untuk duduk-duduk dan makan, sehingga ruang untuk tidur tidak mudah kotor. Hal ini sangat penting jika Anda berkemah bersama dengan para balita yang suka keluar masuk tenda. 
  4. Flysheet atau terpal, sangat diperlukan untuk melindungi tenda dari paparan langsung panas matahari maupun hujan. 
  5. Selimut / sleeping bag, biasanya diperlukan meski menurut saya berada di dalam tenda tertutup sudah gerah dan tak perlu selimut. 
  • Alat penerangan
  1. Senter untuk dibawa-bawa, bisa juga dengan headlamp.
  2. Emergency lamp kecil untuk penerang di dalam tenda.
  3. Baterai cadangan
  • Alat masak dan perlengkapan makan
  1. Nesting, atau bisa juga membawa panci serbaguna ukuran kecil. Untuk alat masak, bisa disesuaikan dengan kebutuhan sesuai perencanaan menu.
  2. Kompor kecil, ada beberapa model yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan. Anda bisa mencari di toko khusus kegiatan outdoor atau pun di persewaan alat camping. 
  3. Gas kecil, bisa juga memakai gas melon 3 kg, tergantung kebutuhan Anda. 
  4. Sendok, piring, dan gelas, sebaiknya hindari bahan beling.
  5. Sendok untuk mengaduk nasi, spatula, penjepit makanan, dan lain-lain disesuaikan dengan kebutuhan.
  6. Ember dan alat cuci piring
  7. Air minum bersih, disesuaikan dengan kebutuhan keluarga.
  8. Bahan makanan yang awet dan praktis, sesuai kebutuhan Anda. Misalnya: sereal dan susu, roti dan selai, telur, beras, gula, teh, kopi. Bahan makanan bisa dikemas dalam wadah kecil secukupnya. Untuk sayuran, bisa dibawa dengan dibungkus kertas koran. Pastikan sayurannya dalam keadaan kering / tidak basah dan lembab agar tak mudah busuk. Sebisa mungkin semua bahan sudah dibongkar dari kemasan plastik agar di lokasi, Anda tidak menyumbang timbunan sampah. 
  9. Pisau dan talenan.
  • Alat mandi:
  1. Sabun
  2. Sikat dan pasta gigi
  3. Shampoo
  4. Washlap untuk memandikan bayi
  5. Handuk

**Jika airnya sangat dingin, maka Anda perlu memikirkan hal teknis seperti merebus air untuk membersihkan tubuh bayi Anda. 

  • Kebutuhan tambahan personal:
  1. Lotion anti nyamuk
  2. Minyak telon
  3. P3K sesuai kebutuhan keluarga ( paracetamol, obat untuk asam lambung, plester, iodine, dsb)
  4. Baju ganti sesuai kebutuhan, jika camping bersama anak balita, tentu Anda akan membutuhkan cukup banyak baju gant. Pilih baju dengan bahan yang dapat menyerap keringat dengan baik. 
  5. Jas hujan atau payung
  6. Wadah untuk baju kotor
  7. Kebutuhan hiburan anak, buku cerita, card game, permainan monopoly dan ular tangga, beberapa mainan favorit anak dapat dibawa. Nggak lucu kan kalau pergi berkemah tapi hiburannya tetap menonton YouTube? 

Nah, itu tadi beberapa daftar kebutuhan keluarga kami setiap kali camping. Perlu diketahui bahwa beberapa penyedia tempat camping atau berkemah biasanya sudah menyediakan tenda dan kebutuhan dasar lainnya seperti arang untuk api unggun, sehingga bisa saja kita tinggal menelpon, reservasi, lalu berangkat hanya membawa kebutuhan pribadi saja. 

Ada juga opsi glamping (glamorous camping) yang lebih mudah dan full fasilitas. Minimal Anda bisa mendapat air hangat untuk mandi, tempat tidur yang nyaman, dan makanan bisa room service. Hanya, jika memilih glamping, maka Anda perlu merogoh kocek agak dalam untuk merasakan sensasi tidur di tenda di tengah alam bebas.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, berkemah yang biasa saja demi liburan yang lebih irit. Hehehe.

Butet RSM, Ibu tiga anak yang senang camping dan selalu kecapekan sepulang camping.

[red/nuh-zhr]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *