Memahami Kebutuhan Seks Pasangan

pexels-vlada-karpovich-4873571

Dan ajaibnya, begitu kami nyaman ngomongin soal seks, kami juga nyaman ngomongin hal lain. Komunikasi kami jadi sangat lancar dan terbuka.

Pembahasan soal seks memang enggak pernah membosankan. Di ajang kumpul-kumpul, semua orang akan membuka mata dan telinga lebar-lebar kalau obrolan sudah nyerempet ke soal seks. Anda boleh saja berbeda pandangan soal politik atau mazhab yang anda ikuti atau soal demokrasi sehingga timbul rasa enggak nyaman dan memilih abstain. Tapi ketika masuk ke seks, anda bisa langsung tune in, meskipun hanya sebagai pendengar. Seks adalah salah pemersatu semua perbedaan itu.

Sayangnya, meski kerap jadi bahan pembicaraan yang mengasyikkan, kehidupan seks yang memuaskan seringkali hanya angan-angan, karena membicarakan dan menjalani adalah dua hal yang berbeda. Kenyataannya, banyak orang belum memahami kebutuhan diri dan pasangannya dalam hal seks.  Mereka menganggap seks dengan pasangannya baik-baik saja, ternyata pasangannya merasa enggak baik-baik saja.

Kalau itu karena penyakit, tentu kita enggak bisa apa-apa selain mengobati penyakitnya. Tapi kalau itu karena ketidaktahuan, rasanya sangat disayangkan.

Kalau Anda punya kuota internet, Anda akan menemukan pembahasan soal seks ini bertebaran dimana-mana. Meski masih banyak orang yang malu-malu dan memilih menyimpannya, bukan berarti anda enggak bisa mengembangkan kemampuan seks anda. Informasi tentang seks mudah sekali didapatkan. Semudah anda menjentikkan jari.

***

Meski begitu, nyatanya masih banyak laki-laki dan perempuan yang enggak paham kebutuhan pasangan masing-masing. Banyak perempuan yang sampai mati enggak pernah merasakan orgasme dan banyak laki-laki yang akhirnya memilih selingkuh, baik dengan cara mencari pacar atau membeli jasa pelacur.

Mengapa bisa demikian? Menurut saya, ada dua hal krusial yang sering enggak dipahami oleh perempuan dan laki-laki tentang seks ini.

Yang pertama, laki-laki enggak paham bahwa desain tubuh perempuan itu berbeda dengan desain tubuh laki-laki. Hal ini mengakibatkan laki-laki memperlakukan tubuh perempuan seperti tubuhnya sendiri, sehingga banyak perempuan yang enggak bisa meraih kepuasan seksual. Ini bisa dimaklumi karena organ seksual perempuan itu baru bisa on kalau sudah disentuh. Sedangkan laki-laki bisa on meski hanya dengan memandang. 

Kalau saya ibaratkan, tubuh perempuan itu seperti mesin diesel jaman dulu yang harus dipanasi agar bisa berfungsi maksimal. Sedangkan tubuh laki-laki itu seperti mesin motor dua tak, yang begitu di-starter bisa langsung ngebut.

Tetapi bukan berarti perempuan susah on. Asal Anda tahu, seluruh tubuh perempuan itu sensitif. Dia bisa terangsang meski anda hanya mengelus betisnya dengan sentuhan seringan bulu. Dia juga bisa on dengan anda meniup atau menjilat kecil telinganya. Tapi dia perlu waktu dan sentuhan yang cukup untuk bisa benar-benar terangsang.

Kebanyakan perempuan perlu sentuhan untuk bisa on karena perempuan miskin imajinasi dalam seks. Bahkan ada perempuan yang enggak bisa masturbasi, baik dengan jari maupun sex toy, karena mereka hanya bisa terangsang dan orgasme dengan tubuh fisik.

Oleh karena itu foreplay menjadi sangat penting bagi perempuan dalam sebuah hubungan seksual yang sukses. Dan foreplay-nya enggak terbatas pada bibir, leher, dada serta vagina. Buatlah dia on fire dengan menyentuh seluruh tubuh wanita anda. Manfaatkan jari, bibir, lidah, napas dan kulit anda untuk membuatnya terangsang hebat.

Satu hal lagi yang dilupakan oleh laki-laki adalah tubuh perempuan itu seperti mesin diesel-tahan lama kalau sudah panas. Dia bisa segera on lagi setelah dia mencapai orgasme. Dia enggak perlu foreplay lagi untuk meraih orgasme selanjutnya. Anda bisa melanjutkan penetrasi dan wanita bisa meraih orgasme lagi.

Sedangkan tubuh laki-laki, seperti motor dua tak, didesain harus beristirahat dulu setelah ngebut. Laki-laki harus memulai dari awal kalau dia sudah ejakulasi, enggak bisa langsung penetrasi lagi. Mereka harus beristirahat dulu sejenak, mengulang foreplay, baru bisa melakukan penetrasi lagi.

Ini artinya, kalau anda ingin wanita anda orgasme, dia harus orgasme dulu sebelum anda ejakulasi. Kalau anda sudah ejakulasi sedangkan dia belum orgasme, anda harus mengulang lagi dari awal. Bisa-bisa tidur duluan dia! 

Atau, kalau anda menyadari Mr. P Anda enggak bisa tahan lama, beri rangsangan yang berbeda ke wanita anda sampai dia orgasme dulu, baru anda melakukan penetrasi. Rangsangannya bisa dengan jari, lidah atau sex toy.

Ekspresi perempuan menanggapi ketidakpuasan dalam seks ini memang enggak selalu selingkuh. Banyak juga yang akhirnya menyimpan ketidakpuasannya ini di sudut hati terdalam dan mengabaikannya. Bahkan ada perempuan yang merasa lega ketika si suami kehilangan kemampuan seksualnya karena dia memang enggak pernah merasa membutuhkan seks yang ‘cuma merepotkan’.

***

Kalau laki-laki enggak paham design tubuh perempuan, banyak perempuan yang enggak paham pikiran laki-laki. Dalam soal seks, laki-laki itu imajinatif banget. Lihat saja, majalah dewasa isinya foto-foto perempuan telanjang semua. Foto-foto itu sengaja ditampilkan seerotis mungkin agar bisa jadi bahan coli untuk laki-laki. Ketika coli, laki-laki pasti berimajinasi.

Namanya imajinasi, pasti liar, karena imajinasi enggak butuh pembuktian. Ketika coli, laki-laki bisa berimajinasi apa saja, termasuk posisi-posisi yang enggak pernah bisa dilakukan dengan pasangannya. Bahkan ada yang berimajinasi melakukan seks kasar seperti yang dilakukan Christian Grey di novel Fifty Shades of Grey.

Banyak laki-laki yang hanya bisa berimajinasi ketika menginginkan hand job atau blow job karena pasangannya enggak mau melakukan itu. Posisi-posisi yang dilakukan oleh perempuan juga biasanya hanya posisi standar seperti misionaris (posisi laki-laki di atas dan perempuan dibawah). Jarang sekali perempuan yang mau melakukan dengan berdiri, duduk, doggy style atau bahkan woman on top.

Soal tempat dan suasana juga sangat standar bagi perempuan. Perempuan biasanya hanya mau di kasur dengan lampu padam. Sedangkan laki-laki suka bereksperimen. Bisa ngeseks di dapur, sofa, kamar mandi, kolam renang, ruang tamu, mobil dan banyak tempat lain adalah imajinasi liar sebagian laki-laki.

Ada juga laki-laki yang menganggap wajah pasangannya yang sedang orgasme sangat sexy dan menggairahkan. Tentu saja pemandangan ini enggak akan bisa dia dapatkan kalau si wanita suka sex in the dark alias gelap-gelapan.

Saya bahkan pernah membaca sebuah cerita di mana seorang laki-laki sangat ingin melihat istrinya disetubuhi oleh banyak lelaki. Edan ora? Hahaha.

Nah, kalau perempuan enggak memahami imajinasi laki-laki dan menganggap seks hanya sekedar ejakulasi, bisa dipastikan pasangannya enggak akan puas dengan kehidupan seks mereka. Kalau enggak puas, laki-laki akan berusaha mencari kepuasan di tempat lain. Bubar deh jadinya.

***

Laki-laki enggak paham desain tubuh perempuan dan melakukan foreplay sekedarnya. Perempuan enggak paham pikiran laki-laki dan melakukan seks sekedarnya. Inilah hal yang menjadi sumber ketidakcocokan sehingga seks menjadi tidak memuaskan.

Menurut saya, seks membutuhkan eksplorasi dan petualangan. Masing-masing pihak perlu bereksplorasi dan berpetualang untuk memenuhi fantasi seks-nya. Perempuan yang berfantasi dengan tubuhnya memerlukan sentuhan yang tepat. Laki-laki yang berfantasi dengan pikirannya membutuhkan perempuan yang mau membantu mewujudkan fantasinya. Kalau si laki-laki mau berpetualang menjelajahi tubuh perempuan, si perempuan akan puas. Kalau perempuan mau berpetualang dengan fantasi pikiran laki-laki, si laki-laki juga akan puas.

Terlihat gampang kan? Ternyata enggak semudah itu, Rudolfo.

Kemauan mengeksplor seks ini kadang sangat rendah karena banyak yang menganggap seks itu nomor sekian, rumah tangga enggak hanya tentang seks, dan lain-lain. Percayalah, saya dulu juga berpikir begitu sampai pasangan saya mengajak saya untuk memulai petualangan seks kami. Dan ajaibnya, begitu kami nyaman ngomongin soal seks, kami juga nyaman ngomongin hal lain. Komunikasi kami jadi sangat lancar dan terbuka. Lucu, ya?

Meski enggak mudah karena banyak hal, eksplorasi seks ini juga bukan hal yang enggak mungkin dilakukan. Pertanyaannya adalah: Anda mau atau tidak? Atau pertanyaan yang mungkin lebih cocok: Anda ingin kehidupan seks yang memuaskan atau cukup dengan yang sekedarnya saja?

Tentu saja, hanya Anda dan pasangan yang bisa menjawabnya.

Luluk Choiriyah. Seorang penulis coba-coba.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *