“Matanya seolah ingin berbicara banyak. Ia mendekat dan mendekapnya erat. Luka itu ternyata begitu perih.” “Ibumu itu gila!” Kiara memilih diam mengunci bibirnya rapat-rapat setiap kata-kata itu meluncur dari mulut-mulut… Memeluk LukaRead more
Tag: cerpen
Tarawih
“Tidak ada jaminan tahun depan kita bisa bertemu Ramadan. Karena itu, bukankah sudah seharusnya kita beribadah sebanyak-banyaknya?” Sore itu, aku kedatangan seorang pengembara di Langgar kecil yang ku-marboti ini. Saat… TarawihRead more
Buku Catatan
“Kehilangan lelaki itu saja sudah membuat Mami terluka. Setelah tiada pun terus dicerca keluarga termasuk Ibunya.” Sejak Papi tak ada lagi di tengah-tengah keluarga kami tiga tahun yang lalu, aku… Buku CatatanRead more
JAH
“Hidup makin mahal, Jon. Tak ada lagi yang murah di hidup kita. Bahkan sekarang, untuk sekadar tersenyum pun rasanya semakin sulit.” “Belum bangun juga kau? Matahari sudah datang, Jon. Kau… JAHRead more
Menikmati Luka
“Apakah cara kasarnya itu adalah usaha melindungi ibu? Apakah itu caranya menunjukkan kekuasaan bahwa dia adalah pemimpin di dalam rumah?” Aku melihat ibuku dipukuli lagi. Tanpa perlawanan. Menurutku dia tampak… Menikmati LukaRead more
Rela Tak Semudah Kata
“Sudahlah, Sayang. Cinta sudah bahagia tak merasakan sakitnya.” Jika boleh menggeleng tanda penolakan untuk sebuah ujian ini, aku ingin melakukannya. Tak hanya itu, jika memang perlu bersimpuh, bersujud untuk memohon… Rela Tak Semudah KataRead more
Pria yang Mencari Pohon Akasia yang Tumbuh di Bulan Maret
“Sudah setahun yang lalu, dan lukamu masih juga belum kering?” “Mungkinkah bisa mengering?” tanyanya balik. Aku tak habis pikir. Bagaimana bisa ada orang yang keras kepala plus bebal seperti dia?… Pria yang Mencari Pohon Akasia yang Tumbuh di Bulan MaretRead more
Ngaji Pasaran Kala Pandemi
“Prinsipnya bagi kalangan pesantren, bulan Ramadan tak hanya mengaji AlQuran saja. Tapi, juga mengaji cabang-cabang ilmu agama Islam lainnya seperti fiqih, tasawuf, tauhid, tafsir, dan lain-lain.” “Bang, bang Ihsan! Sampe… Ngaji Pasaran Kala PandemiRead more
Aku Sudah Terlalu Lelah
“Maaf, Dhira. Kita sudah bertengkar sepanjang malam. Itu sangat melelahkan. Tapi, aku harus menemuinya.” “Terserah kalau kamu masih percaya pada cinta. Aku hanya minta kau ingat satu hal saja. Komitmen.… Aku Sudah Terlalu LelahRead more
Pertanyaan yang Tidak Kamu Tujukan Padaku (2)
“Untuk apa mengajukan pertanyaan yang tidak perlu kamu ajukan padaku? Bukankah aku akan menunggu dan itulah yang aku lakukan? Masalahnya, apakah kamu mau aku tunggu?” tanyanya. Baca Seri ke-1 Ini… Pertanyaan yang Tidak Kamu Tujukan Padaku (2)Read more