Rekomendasi 3 Destinasi Wisata di Semarang untuk Keluarga

Hiburan

“Banyak pengunjung berfoto dan bisa jadi mereka mengunggahnya di akun media sosial. Hal ini tampaknya masih cukup ampuh untuk menciptakan promosi melalui word of mouth terlebih dengan banyaknya spot yang Instagramable.”

Tak seperti Bali dan Yogyakarta, Semarang memang bukanlah kota wisata yang menjadi tujuan utama bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara. Semarang cenderung dikenal dengan wisata kulinernya saja. Namun, bukan berarti Semarang tak memiliki tempat rekreasi. 

Ada tiga destinasi wisata yang cocok untuk melakukan aktivitas bersama keluarga. Meskipun bukan objek wisata yang terbentuk secara alamiah dan bukan pula objek wisata bersejarah, ketiga lokasi wisata berikut patut dipertimbangkan apabila SoHib melancong ke Semarang bersama dengan keluarga. 

#1 Saloka Theme Park

Destinasi pertama yang cukup ikonik di Kota Semarang adalah Saloka Theme Park. Taman bermain ini terletak di kawasan Tuntang, persis di tepi jalan utama. Sebaiknya sebelum berkunjung, SoHib memastikan dulu jadwal operasional terbaru. Sebab, selama bulan Ramadan yang lalu, Saloka ternyata hanya beroperasi pada akhir pekan dan tanggal merah saja. 

Harga tiket Saloka Theme Park sebesar Rp150.000,00 per kepala dan bersifat all in. Artinya, dengan membayar Rp150.000,00 pengunjung bebas mencoba wahana apa pun yang ada di dalam area taman bermain tanpa dikenai biaya lagi. 

Tarif parkir Saloka Theme Park terbagi menjadi dua tergantung jarak antara lokasi parkir dengan pintu masuk Saloka. Parkiran utama yang berada di depan gerbang masuk dihargai Rp25.000,00 per mobil. Sedangkan untuk parkiran yang lebih jauh, pengunjung dikenai biaya Rp15.000,00 per mobil.

Setelah membeli tiket, wisatawan akan diarahkan pada petugas pengecekan barang. Di sini, setiap tas yang bervolume besar akan diperiksa isinya. Pemeriksaan dilakukan karena tak semua barang boleh dibawa masuk. Salah satu benda yang dilarang adalah makanan kemasan. Tapi tenang, bekal yang dimasukkan dalam kotak makan tanpa kemasan pabrik, masih diizinkan untuk dibawa, kok. 

Kemudian, setiap orang akan diberi peta berisi denah lokasi seluruh wahana yang terbagi dalam beberapa zona. Pemberian peta bagi pengunjung sebelum bertualang di theme park memang hal yang lumrah. Jika SoHib berkunjung ke theme park sebesar Universal Studio Singapore atau Everland Theme Park di Korea Selatan, tentunya hal ini sangat berguna. Namun, pemberian peta di Saloka Theme Park, sebenarnya tidak terlalu berguna karena keseluruhan areanya yang tidak seluas theme park di luar negeri. 

Pada awal beroperasinya Saloka Theme Park, saat masuk, pengunjung akan disambut oleh patung pohon beringin raksasa yang bisa bicara. Ada orang di dalam patung pohon yang mengendalikan dan hal ini sebenarnya cukup menarik. Sayangnya, pada bulan Ramadan yang lalu, pohon tersebut tidak difungsikan. Mungkin untuk menekan biaya perawatan yang membutuhkan dana tidak sedikit. 

Jika SoHib merencanakan berkunjung ke Saloka Theme Park, ingatlah untuk membawa minuman. Masalahnya, di dalam areal taman bermain ternyata agak sulit menemukan penjual minuman. Ada sih beberapa, namun tak cukup banyak dan tak mudah ditemukan. Padahal, lokasi Saloka Theme Park cukup menantang karena terdapat banyak jalan menanjak. 

Di samping itu, jika matahari sedang terik, tak banyak pohon peneduh yang mampu memberi perlindungan pada pengunjung. Sehingga sebaiknya SoHib juga mempersiapkan payung, topi, atau kaca mata hitam untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Jika SoHib datang bersama balita, perlu dipertimbangkan untuk memakai stroller. Namun menurut saya, Saloka Theme Park ini sepertinya kurang sesuai untuk hiburan anak balita. 

Apabila berencana membeli souvenir, SoHib bisa mencarinya di dekat tempat pengecekkan tiket masuk. Souvenir yang dijual memang memiliki ciri khas. Sayangnya, nampaknya tidak banyak pembeli yang tertarik untuk mampir di tempat penjualan souvenir. Mungkin karena tidak adanya jalur yang mengharuskan pengunjung untuk melewati area penjualan souvenir.

#2 Dusun Semilir

Tempat kedua yang bisa menjadi opsi destinasi rekreasi adalah Dusun Semilir. Ia terletak di Ngemplak, Bawen, Kabupaten Semarang. Dusun Semilir ini adalah destinasi yang cocok untuk semua usia.

Tiket masuknya sebesar Rp25.000,00 per orang untuk hari Senin hingga Jumat. Sedangkan untuk weekend dan tanggal merah, pengunjung harus membayar tiket sebesar Rp35.000,00 per orang. Tiket yang dibeli ini bukan merupakan tiket all in. Jika ingin menikmati seluruh wahana yang ada, pengunjung akan diminta untuk membayar lagi di sebagian wahana.

Ketika masuk, para pengunjung Dusun Semilir diarahkan untuk memutari tempat perdagangan souvenir non makanan terlebih dahulu. Cinderamata yang ditawarkan tidak ada yang memiliki kekhasan tertentu. Hampir semua jenisnya bisa dijumpai di tempat lain seperti di toko-toko modern dan pedagang kaki lima Malioboro. Strategi alur pengunjung ini menurut saya kurang tepat. Bukankah tujuan utama wisatawan adalah menikmati aktivitas ataupun suguhan makanan khas dari suatu destinasi wisata? Yang jelas, bukan untuk berbelanja.

Dusun Semilir memiliki restoran khusus di lantai atas areal penjual souvenir. Nuansa restonya cukup homy dan artistik. Terlihat banyak pengunjung berfoto dan bisa jadi mereka mengunggahnya di akun media sosial. Hal ini tampaknya masih cukup ampuh untuk menciptakan promosi melalui word of mouth terlebih dengan banyaknya spot yang Instagramable.

Harga makanan dan minumannya bisa dibilang standar untuk ukuran resto kelas menengah. Jika ingin menikmati jajanan ala kaki lima atau warungan, pengunjung bisa menemukan di area lain yang menuju lokasi permainan outdoor. 

Di areal outdoor, ada permainan yang menarik seperti naik kereta, memberi makan kelinci, human claws (mesin capit manusia), dan lain-lain. Di antara semua aktivitas tersebut, SoHib wajib mencoba untuk meluncur di perosotan warna-warni dengan estimasi ketinggian 20 meter. 

Uniknya, pengunjung akan diminta masuk ke dalam sebuah baskom plastik mirip ember bayi, lalu didorong oleh petugas untuk meluncur. Seru! Walaupun tampaknya seram, papan seluncur ini cukup aman bahkan untuk anak-anak. Tetapi jangan lupa untuk tetap berpegangan pada tepian ember. Selain itu, perosotan ikonik ini bisa dikatakan cukup landai sehingga sensasi saat meluncur tidak begitu mengerikan. Semakin berat seseorang, semakin cepat kereta luncur tersebut bergerak.

#3 Cimory On The Valley

Lokasi yang ketiga adalah Cimory On The Valley, pastinya SoHib tak asing dengan namanya. Cimory On The Valley memang terkenal dengan produk yogurt-nya. Destinasi wisata ini sangat kids friendly bahkan untuk balita sekali pun. Selain itu, terdapat value added dari tempat wisata populer di area Ungaran ini. Ia tidak hanya sebagai lokasi bermain tetapi juga menyelipkan edukasi di dalamnya.

Tiket masuknya dibagi dalam dua kategori. Jika ingin paket lengkap atau combo, termasuk ke area Mini World, pengunjung perlu membayar sebesar Rp35.000,00 per orang. Namun, jika hanya ingin berkunjung ke Dairy Land Mini Zoo, pengunjung cukup membayar Rp15.000,00 saja. 

Harga tiket yang ditawarkan belum termasuk harga untuk mencoba aktivitas seperti memberi makan satwa, menaiki kuda, atau mengendarai ATV. Meskipun konsepnya adalah kebun binatang kecil, hampir seluruh spot-nya juga cantik untuk dijadikan lokasi foto.

Apabila ingin mendapat foto-foto yang lebih menarik, pengunjung bisa menuju ke arena Mini World. Di sana pengunjung dapat melihat potret taman miniatur dunia berikut dengan landmark di setiap negara. Selain memperoleh foto yang bisa dipamerkan di media sosial, para orang tua juga bisa mengedukasi anak-anak mereka tentang berbagai bangunan terkenal di dunia.

Hebatnya lagi, Cimory ini mempekerjakan orang bertubuh mini atau para Minius sebagai pemandu pengunjung di arena Mini World. Terlepas ini merupakan CSR perusahaan, tetapi keputusan ini adalah hal yang terpuji mengingat sulitnya para Minius mendapatkan pekerjaan di dunia kerja.

Sebelum pulang, para wisatawan bisa membeli oleh-oleh di toko dekat dengan parkiran. Buah tangan berupa makanan yang ditawarkan dikemas dalam packaging lucu, beberapa di antaranya dikemas dalam dus bertotol kulit sapi khas Cimory. 

Selain yogurt, yang perlu dicoba adalah cokelat produksi Cimory yang memiliki rasa lembut dan tidak terlalu manis. Harga coklat batangan berkisar Rp15.000,00 per bungkus. Bagi yang membawa anak, sepertinya harus siap mengeluarkan uang lebih untuk membeli berbagai oleh-oleh yang semuanya tampak menggiurkan tersebut.

Itulah 3 destinasi wisata di Semarang yang patut dipertimbangkan jika SoHib berkunjung ke Semarang bersama keluarga. Bagaimana? Sudah menentukan pilihan? Atau semuanya mau dikunjungi? Gas, kuy! Yang pasti, jangan lupa untuk jajan lumpia khas Semarang.

Paula Gianita Primasari, lulusan marketing yang jadi tukang make-up.

[red/sl-brsm]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *