Perempuan dan Rumitnya Gangguan Hormonal

“Jika seorang perempuan mengalami gangguan hormonal, sebaiknya ia segera berkonsultasi ke dokter spesialis.”

Pada setiap zaman, tantangan perempuan memang tidak berkurang, melainkan bertambah. Lahir sebagai seorang perempuan pada era ini pun merupakan hal yang menantang. Perempuan masa kini berubah dalam peran dan tanggung jawab seiring tekanan hidup yang mereka rasakan. Perempuan terus berpacu di kehidupan, dalam keadaan dan zaman yang semakin menantang.

Perempuan sering kali harus berkompromi dengan alam pikiran mereka sendiri. Pikiran-pikiran perempuan, sering kali perlu diuraikan satu persatu agar bisa dikatakan dan disampaikan dengan tepat. Perempuan masa kini lebih memerlukan banyak ruang untuk dirinya, di mana hanya ada diri dan jiwanya.

Ruang ini mutlak diperlukan untuk menuntaskan semua kerumitan dunianya. Perempuan adalah ciptaan Tuhan yang begitu kompleks sekaligus sempurna. Ia indah, rapuh, lemah tapi juga menjadi makhluk ciptaan Tuhan yang kuat dalam waktu yang bersamaan. 

Apakah perempuan memang sejatinya demikian? Atau ada faktor lain yang menyebabkan perempuan terlihat sebagai makhluk hidup yang katanya ‘ruwet’. Salah satu faktor yang paling bertanggung jawab untuk semua perubahan pada perempuan, baik itu fisik dan emosi, adalah hormon. Ia merupakan zat kimia yang diproduksi oleh sistem endokrin. 

Menurut Alodokter, sistem endokrin berfungsi untuk membantu pengendalian hampir di seluruh fungsi tubuh perempuan. Ia berperan dalam sistem pertumbuhan, metabolisme, reproduksi, dan kerja berbagai sistem organ. Hormon yang diproduksi oleh endokrin antara lain:

Progesteron, hormon ini mempengaruhi siklus menstruasi, dan ovulasi. Pada masa kehamilan, hormon ini menjadi tinggi untuk mencegah tubuh menghasilkan sel telur baru. Hormon ini juga berfungsi untuk mempersiapkan produksi ASI. Jika dalam tubuh tidak terjadi pembuahan, barulah hormon progesteron dalam tubuh akan menurun. 

Estrogen, hormon ini diproduksi oleh ovarium perempuan dan juga diproduksi oleh plasenta serta kelenjar adrenal. Hormon ini membantu perkembangan dan perubahan tubuh saat masa pubertas. Ia juga berfungsi untuk proses ovulasi saat siklus menstruasi yang terjadi setiap bulan pada perempuan. Hormon inilah yang mengatur mood, suasana hati, serta proses penuaan. 

Testosteron, jumlah hormon testosteron pada perempuan tak sebanyak pada pria. Hormon ini mengatur gairah seksual dan mengatur libido perempuan. Meski jumlahnya sedikit, hormon ini berfungsi untuk menjaga kesehatan kelamin, menjaga ketajaman mental perempuan, payudara, dan kesuburan.

Luteinzing, hormon LH ini mengatur siklus menstruasi dan ovulasi. Hormon yang diproduksi oleh hipofisis otak mengelola masa pubertas. Kadar hormon ini akan meningkat saat menstruasi dan setelah menopause, namun ternyata kelebihan kadar LH pada perempuan dapat menyebabkan gangguan reproduksi. 

Follicle-stimulating hormon, atau dikenal dengan FSH diproduksi oleh kelenjar hipofisis. Ia berperan penting dalam siklus menstruasi dan produksi sel telur. Bila kadar FSH rendah, maka ovulasi tidak akan terjadi. Banyak kemungkinan yang terjadi bila FSH rendah, artinya sedang terjadi kehamilan atau adanya gangguan hipofisis pada otak. Sebaliknya jika kandungan FSH tinggi, menandakan perempuan sedang memasuki masa menopause, atau adanya tumor kelenjar hipofisis.

Oksitosin, hormon yang meningkat selama masa kehamilan, dan menjelang persalinan. Saat hormon oksitosin meningkat maka rahim berkontraksi untuk mempersiapkan persalinan. Setelah melahirkan, hormon ini merangsang kelenjar pada payudara dalam menghasilkan ASI. 

Semua hormon tersebut berfungsi penting untuk tubuh perempuan. Hormon-hormon itu pulalah yang menjaga keseimbangan tubuh dan emosional perempuan. Namun, semua hormon ini dapat naik turun sepanjang waktu, tergantung kondisi tubuh perempuan itu sendiri. 

Perubahan tingkat hormon dalam tubuh perempuan dapat disebabkan oleh masa pubertas, masa menstruasi, kehamilan, persalinan, masa pra menopause, menopause, sesudah menopause, dan masa penuaan. Begitu banyak fase yang harus dilewati oleh perempuan. Fase alami ini bisa ugal-ugalan membuat hormon naik turun tidak karuan, tak jarang dapat pula terjadi gangguan keseimbangan hormon. 

Naik turunnya hormon secara cepat dan tidak seimbang dapat menyebabkan kemurungan. Senyawa kimia pada otak yakni serotonin, dopamine, dan norepinefrin ditentukan oleh hormon estrogen. Selain itu, hormon lain pun melewati neurotransmiter dan berperan dalam perasaan perempuan. Pada perempuan, hormon berperan penting dalam kesehatan mental, fisik, dan emosional. Mereka berperan mengendalikan nafsu, suasana hati, bahkan berat badan. 

Perubahan hormon akibat dari rentetan fase-fase alami tersebut, bukanlah situasi yang mudah dilalui. Ketidakseimbangan hormon menjadi sebab atas semua keruwetan dalam tubuh perempuan. Mulai dari masalah tidur, jerawat kronis, bentuk tubuh yang tidak ideal, hingga kegemukan terkadang dipicu oleh ketidakseimbangan hormon. 

Perubahan hormon progesteron dan estrogen juga dapat berdampak pada otak. Gangguan yang bisa muncul berupa linglung serta daya ingat yang menurun. Gangguan hormon pun dapat mengganggu reproduksi, mulai dari gangguan menstruasi dan persoalan seputar kehamilan. 

Acapkali perempuan dituntut selalu prima dan mampu mengendalikan dirinya dalam hormon yang terus berfluktuasi naik turun. Pada era modern yang serba cepat ini, gangguan hormon pada perempuan umum terjadi. Padahal hormon mempengaruhi kualitas hidup perempuan secara keseluruhan. Perubahan kecil saja pada hormon dapat berdampak pada tubuh. 

Tubuh dengan ketidakseimbangan hormonal dapat mengalami stress yang panjang. Hormon harus berada dalam kadar jumlah yang tepat. Keseimbangan hormon inilah yang nantinya menjadi faktor yang berpengaruh pada kebahagiaan hidup seorang perempuan.

Jika seorang perempuan mengalami gangguan hormonal, sebaiknya ia segera berkonsultasi ke dokter spesialis. Semua cara perlu dilakukan sampai hormon berada dalam kadar yang pas dan hasil pengobatan tercapai. Di zaman ini, tidak sedikit perempuan dengan gangguan hormonal menghabiskan banyak waktu dan biaya untuk berobat ke dokter spesialis. Hal itu tentu dapat menguras energi, emosi, merusak kepercayaan diri, dan menghancurkan psikologis perempuan. 

Tidak hanya dengan jalan medis, perempuan menempuh banyak cara agar sembuh atau terhindar dari gangguan hormonal. Perempuan masa kini banyak yang menjaga kesehatan dengan memelihara gaya hidup sehat, olah raga, mengonsumsi makanan bergizi, hingga mengkonsumsi suplemen hormonal.

Konsumsi protein dalam jumlah yang cukup dapat mempengaruhi pelepasan hormon dan menjaga tersedianya asam amino esensial yang tidak dapat dibuat sendiri oleh tubuh. Lalu, aktivitas fisik berupa olahraga dapat membantu meningkatkan kadar hormon terutama dalam pemeliharaan otot yang menurun seiring bertambahnya usia. Perempuan perlu juga meminimalisir konsumsi makanan yang mengandung gula agar hormon dapat berfungsi secara optimal. 

Dari sini bisa menjadi renungan, bahwa tantangan perempuan tak semata dari tuntutan zaman dan tugas yang diemban, melainkan juga hormonnya sendiri. Hormon menjadi penentu seberapa berkualitas dan bahagianya seorang perempuan. Faktanya, gangguan hormon dapat menyebabkan perubahan suasana hati. 

Gangguan hormonal tersebut kadang membuat perempuan dilabeli sebagai ciptaan yang sulit untuk dipahami. Katanya ‘perempuan maunya cuma ingin dimengerti’ Alih-alih melabeli atau menyalahkan perempuan, tolong tanyakan pada hormon yang menari-nari di tubuh seorang perempuan, “Kapan bisa berhenti turun naik begitu tidak karuan?”

Arum Weni, tinggal di Pontianak, Kalimantan Barat.

[red/brsm]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *