Site icon ghibahin.id

Panduan Memilih Profesi di Industri Asuransi Sesuai Jenis Kepribadian

Asuransi

Foto oleh Mikhail Nilov dari Pexels

“Asuransi itu pada prinsipnya hanya mengganti kerugian saja, bukan memberi untung.”

Kuliah sudah kelar, namun masih bingung memilih jenis pekerjaan yang sesuai dengan kepribadianmu? Panduan di bawah ini mungkin berguna untukmu, bila pilihanmu adalah bekerja di industri asuransi.

Tak banyak yang tahu bahwa industri asuransi itu menyimpan berbagai jenis profesi yang tak bisa ditemukan pada perusahaan lain. Jadi jangan asal menuduh kalau kerja di perusahaan asuransi itu kerjanya hanya mencari nasabah saja.

Bila kamu menginginkan jenis pekerjaan yang bisa dilakukan dengan senang, solusinya adalah memilih jenis profesi yang sesuai dengan kepribadianmu. Ingat, bekerja itu adalah bagian dari kehidupan yang kelak akan sangat mempengaruhi kualitas hidupmu. Hati-hati dalam memilih, jangan sampai keliru memilih profesi.

# Bagi kamu yang suka halu, Actuary adalah pilihan cocok untukmu

Halu kok dipelihara? Itu kan kata orang yang tak tahu bahwa halu pun ada faedahnya? Jangan dengarkan kata orang yang melarangmu halu, karena di perusahaan asuransi, halu itu berguna untuk memperkirakan kemungkinan risiko yang terjadi di masa depan. Berapa rumah yang mungkin kebanjiran musim hujan ini? Berapa kerugian pabrik yang kebakaran tahun depan? Apakah ada kemungkinan mobil yang terparkir di perumahan dicuri orang bulan ini? 

Actuary di perusahaan asuransi dibayar untuk berhalu-halu seperti itu, kemudian menghitung ongkos risiko atau preminya serta cadangan klaimnya. Seru, ya? Jauh lebih seru daripada berhalu-halu membayangkan Ahn Hyeo Seop jadi pacarmu.

# Gemar menghakimi sesama, menjadi Underwriter bisa menyalurkannya

Biasanya orang paling tidak suka bila dihakimi dengan semena-mena, namun banyak juga manusia yang justru gemar menghakimi sesamanya. Tenang, menghakimi itu tidak sepenuhnya dosa, kok. Bahkan ada jenis profesi yang memang dibayar untuk menghakimi, namanya underwriting.

Yap! Tugas utama seorang underwriter memang menilai risiko. Apakah suatu obyek pertanggungan itu layak diterima risikonya atau perlu dijauhi sejauh-jauhnya karena berpotensi merugikan perusahaan? Yang namanya risiko tentu tak ada yang tahu kapan akan terjadi, atau apakah akan benar-benar terjadi. 

Pekerjaan underwriter adalah memilih risiko mana yang akan akan diterima dan risiko mana yang akan ditolak penutupan asuransinya, dilihat dari physical serta moral hazard-nya. Sekali underwriter menyatakan risikonya tidak bagus atau ada kemungkinan calon tertanggung melakukan fraud, polisnya tidak akan pernah diterbitkan! Pekerjaan menghakimi tak pernah seasyik ini.

# Suka motret dan jalan-jalan tapi dibayar, jadi surveyor pasti menyenangkan untuk dilakukan

Bila kamu adalah fotografer gagal namun memotret tetap menjadi passionmu, sekalian saja memilih profesi yang dibayar hanya untuk motret dan jalan-jalan. Seorang surveyor di-hire memang dengan tujuan itu.

Jalan-jalan ke pabrik, kemudian motret buruhnya mesin-mesinnya untuk membuat laporan survey. Lanjut jalan-jalan ke proyek bendungan, motret progress kerjanya. Kemudian jalan-jalan ke mall, motret hidrannya. Begitulah kira-kira pekerjaan seorang surveyor. Menyenangkan untuk dilakukan milenials penggemar aktivitas jalan-jalan dan pephotoan.

# Sudah pelit dari sononya? Profesi Claim Analyst pasti sesuai untukmu 

Seorang claim analyst digaji untuk meminimalkan jumlah klaim yang harus dibayar, tentu tanpa mengurangi hak dari pemegang polisnya. Bila mobil dibaret orang dan masih bisa dipoles, tentu tak perlu cat ulang seluruh badan. Kira-kira seperti itulah cara-cara pelit claim analyst meminimalkan jumlah kerugian.

Maklumlah, di Indonesia masih banyak orang yang berprinsip aji mumpung. Mumpung mobil dibaret orang dan bisa klaim asuransi, saatnya ganti warna cat mobil. Nggak gitu juga, Bhambaaang… 

Asuransi itu pada prinsipnya hanya mengganti kerugian saja, bukan memberi untung. Jangan harap bila rumah satu lantai yang terbakar habis bisa disulap jadi rumah dua lantai dari hasil pembayaran klaim asuransi kebakarannya, kecuali bila pemilik rumah baru saja mendapat lotre dan menambahkan pembangunan satu lantai lagi dengan biaya sendiri.

# Bossy? Paling pas jadi Direksi

Bila berbagai pilihan profesi di atas masih belum ada yang sesuai untukmu, karena kamu bossy … tak perlu pusing lagi, menjadi direksi adalah pilihan paling tepat untukmu. Tinggal tunjuk sana-sini, semua pekerjaan beres. 

Kabar baiknya, tak harus menjadi anak sultan dulu untuk menduduki posisi direksi di perusahaan asuransi. Yang penting memahami bisnisnya, memiliki gelar profesi asuransi dan punya reputasi. Jangan lupa minta restu Ibu supaya selalu mendoakanmu, ya.

Sudah siap memilih profesi sesuai kepribadianmu? Akhirnya, bekerja dengan senang tak lagi sekadar angan. [red/brsm-eb]

Margaretha Lina Prabawanti, penulis musiman: kadang nulis, kadang main.

Exit mobile version