Site icon ghibahin.id

Nggak Enaknya Jadi Mahasiswa yang Kuliah Pulang Pergi

ghibahin

ghibahin

Adakah SoHib yang merasakan derita menjadi mahasiswa yang kuliahnya pulang pergi? Yuk kita simak berbagai nggak enaknya menjadi mahasiswa yang harus pulang pergi.

Bagi mahasiswa yang jarak antara rumah ke kampus nggak jauh-jauh banget biasanya mereka akan lebih milih kuliah PP alias pulang pergi daripada ngekost. Itung-itung bantu orang tua ngirit pengeluaran, lah ya. 

Namun, percayalah kuliah PP nggak hanya berlaku untuk mahasiswa yang jarak dari rumah menuju kampus hanya kurang dari 30 menit. Di kelas saya, termasuk saya sendiri tergolong mahasiswa kuliah PP yang bisa menghabiskan waktu sekitar 1 hingga 1,5 jam perjalanan.

Nah, berikut ini akan saya spill gimana nggak enaknya jadi mahasiswa kuliah PP, biar kalian yang ngekos-ngekos itu tahu bagaimana perjuangan kita nyampe ke kampus nggak terlambat. Hehe.

#1 Harus persiapan lebih awal

Nggak enaknya kuliah PP yang pertama menurut saya adalah kita harus menyiapkan diri lebih awal bahkan dari kemarin malam. Jadi, malam hari kita sudah harus masukin buku-buku dan barang-barang lain yang besok perlu di bawa plus nyetrika baju sekalian.

Karena saya tipe pemalas prepare di malam hari (dan selalu yakin hari besok masih ada) yang ada, keesokan harinya saya malah gedandapan (terlalu mepet waktu) yang membuat saya akhirnya mencari baju praktis, yang kainnya licin tanpa harus disetrika. Dan parahnya lagi setelah setengah perjalanan saya baru ingat pensil saya ketinggalan, tapi untungnya nggak penting-penting amat, jadi saya nggak repot-repot putar balik.

2# Harus berangkat lebih awal

Karena kita membutuhkan waktu sekitar 1 hingga 2,5 jam perjalanan, untuk antisipasi kemacetan lalu lintas dan untuk meminimalisir terjadinya hal-hal buruk di jalan raya akibat kebut-kebutan, maka kita perlu berangkat lebih awal.

Misal nih, kuliah kita masuk jam 9, jam setengah 8 atau jam 8 mahasiswa kuliah PP udah harus sudah on the way. Kalau nggak gitu kita pasti malah justru bakal ngerasain capek di jalan dan ngerasa udah ngebut tapi berasa perjalanan masih panjang aja.

Kita di jalan juga bakalan nggak tenang, karena yang ada dalam pikiran hanya “Pasti temen-temen udah pada duduk di bangku dan nanti saya yang datang paling akhir, pasti saya nanti dapat tempat duduknya paling depan dan sendirian pula.

#3 Muka jadi kusam

Nah yang paling nggak enaknya kuliah PP itu membuat muka jadi cepat kusam. Bagaimana tidak? Kita naik motor dan di jalan raya so pasti banyak kendaraan-kendaraan yang berlalu lalang. Terutama yang kendaraan roda empat atau lebih sering banget knalpotnya ngeluarin asap hitam. Nah asap inilah yang bikin muka kita jadi kusam. Nyampe kampus yang lain pada glowing sementara kita kelihatan kayak belum mandi. Haha.

Padahal kita bela-belain pakai masker mulut, kaca mata, dan menutup kaca helm, namun yang namanya debu tetap aja ada celah buat masuk dan mengenai muka.

#4 Worry kalau pulang malam

Kalau yang ini sih lebih ke kaum hawa yang kuliah PP, Ges. Kebanyakan mereka termasuk saya juga, sedikit was-was jika pulang lebih dari jam 7 malam. Apalagi yang ikut organisasi, kadang kala ada rapat kalau nggak setelah maghrib ya jam 7 malam, maksud hati ingin izin tapi ya gimana lagi, malu dong sama teman-teman yang lain. 

Walaupun kuliah pulang-pergi lebih banyak nggak enaknya, hal itu tidak mengubah saya dan teman-teman yang kuliah PP berubah pikiran untuk ngekos. Ya, bagaimana lagi, kuliah nggak setiap hari offline membuat hidup di rumah lebih hemat berkali lipat. 

Memang, apa hanya anak kos saja yang berhak hidup hemat?

Salma Farikha, tinggal di Ngadiluwih, Kediri.

[red/nat]

Exit mobile version