7 Cara Menyumbang Lagu dalam Resepsi Pernikahan yang Baik dan Benar

ghibahin

“Punya suara bagus saja ternyata belum cukup, ternyata ada hal yang perlu perhatikan jika ingin menyanyi di sebuah resepsi pernikahan.”

Ada banyak sekali anugerah yang telah Allah limpahkan kepada manusia. Salah satu karunia yang Allah beri untuk hamba-Nya adalah suara yang merdu dan enak didengar. SoHib termasuk orang beruntung, jika memiliki suara yang indah nan merdu yang mudah dinikmati orang lain.

Tentu SoHib yang memiliki suara indah dapat  dengan percaya diri membaca tilawah atau sekadar bersenandung dan bernyanyi. Biasanya, pemilik suara indah saat berbicara pun suaranya enak didengar telinga.

Para pemilik suara indah biasanya suka bernyanyi karena kegiatan tersebut dapat menjadi wujud dari ekspresi jiwa yang halus. Kegiatan olah suara juga dapat menumbuhkan  perasaan lega usai menjalaninya. Saya sendiri kadang memiliki hasrat ingin menyanyi. Setelah ada waktu dan kesempatan untuk  mewujudkan hasrat tersebut, lalu muncullah perasaan puas dan lega.

Namun, hasrat untuk bernyanyi tak boleh dilakukan sembarangan tanpa memerhatikan situasi. Bisa-bisa malah orang di sekitar terganggu jika SoHib kurang cakap dalam membaca situasi dan sembarang bernyanyi. Apalagi jika SoHib ingin bernyanyi di acara resepsi pernikahan.

Walau biasanya tamu dipersilakan untuk menyumbang lagu, namun ada kalanya sebenarnya pemangku hajat keberatan jika tamu tertentu yang bernyanyi. Ini pengalaman nyata saya. Ceritanya begini.

Alkisah, saat saya sedang menghadiri sebuah resepsi pernikahan, saya diminta untuk mencegah salah seseorang kerabat mempelai yang hobi menyumbang lagu. Saat itu pengantin hendak berganti busana. Sambil berjalan, mempelai putri menghampiri dan bersungguh-sungguh meminta bantuan saya.

Meski tak habis pikir atas permintaan mempelai, saya tetap siap untuk berupaya memenuhi permintaannya. Hal itu saya lakukan demi tak ingin merusak kebahagiaan pengantin di hari yang bersejarah. Saya segera menghubungi pembawa acara untuk mengatur sedemikian rupa agar acara hiburan yang hari itu adalah organ tunggal tetap berlangsung, tanpa si A tahu bahwa dia terlarang untuk menyumbang lagu.

Nah, beberapa hari kemudian barulah saya tahu alasan mengapa si A dilarang menyanyi. Punya suara bagus saja ternyata belum cukup, ternyata ada hal yang perlu perhatikan jika ingin menyanyi di sebuah resepsi pernikahan. Berikut beberapa hal yang penting untuk diketahui saat hendak menyumbangkan suara emas lewat lagu di sebuah resepsi pernikahan agar masing-masing pihak bisa menikmati:

1. Mohon ijin ke panitia/MC/pembawa acara, apakah ada waktu dan dibolehkan menyumbang lagu. Mengapa harus ijin? Karena berhubungan erat dengan durasi yang ada.

2. Cari tahu ada berapa personil penyanyi yang harus tampil karena  mereka tentu ingin tampil secara profesional. Dengan demikian kita tahu kapan saat paling tepat untuk menyumbang lagu.

3. Usahakan tidak memaksakan diri  menyanyi sebelum semua penyanyi yang ada dapat jatah tampil, kecuali ada permintaan khusus. Jangan sampai terjadi penyumbang lagu justru mendominasi durasi waktu yang tersedia sehingga mengabaikan para biduan yang akan tampil maksimal.

4. Tanyakan masih adakah waktu, bila ternyata durasi pentas musik terbatas, hendaklah menyumbang satu lagu saja sudah cukup demi memberi kesempatan penyumbang lain yang juga ingin tampil. Pilih lagu yang menyiratkan kebahagiaan agar bisa dinikmati dan menghibur para hadirin yang ikut memeriahkan suasana resepsi. Bukan yang mellow-mellow.

5. Bila pengiring kesulitan mengambil intro dan nada dasar lantaran lagu kita terlalu lawas atau lagu yang kurang familiar, gantilah lagu lain yang lebih kekinian. Ini harus diperhitungkan demi memudahkan pemusik tersebut mengiringi dengan cepat karena terlalu lama mengambil nada dasar dan intro akan membuang waktu.

Nah, poin inilah yang menjawab teka-teki kenapa si A tertolak sumbangan suara emasnya lantaran setiap kali mau menyanyi banyak waktu terbuang sia-sia hanya untuk mencari nada dasar yang pas. Bisa-bisa tamu undangan kecewa karena cuma uji coba nada yang gak ketemu-ketemu. Huft.

6. Hargai penyanyi yang ada dengan segera mengembalikan waktu sepenuhnya pada pembawa acara atau MC, usai menyanyikan lagu sumbangan.

7. Ingat, kita hanya penyumbang, bila ternyata tak ada kesempatan menyumbangkan suara emas karena sesuatu hal, ikhlaskan. Kehadiran kita dalam memberi selamat dan doa restu kepada mempelai adalah kebahagiaan tersendiri bagi mereka. Jangan sampai terjadi mempelai cemberut gara-gara ulah penyumbang lagu yang kurang berkenan di hati.

Beberapa point di atas hanya saran saja. Andaikan ada tamu jauh yang ingin menyumbang lagu sementara waktunya terbatas akan segera mohon pamit pulang dulu, tentu menyumbang lagu sah-sah saja tanpa harus mengikuti prosedur saran secara urut. Semua bisa diatur sesuai situasi dan kondisi dalam resepsi.

Oke, selamat menghadiri resepsi demi resepsi usai lebaran ini ya, SoHib. Sudah pasti di bulan-bulan itu banyak perhelatan yang digelar khususnya resepsi pernikahan. Selamat menyumbang lagu. (red/nuh)

Wurry Srie, Ibu rumah tangga yang suka menulis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *