4 Alasan Belajar Bahasa Perancis Meski Susah Pelafalannya

ghibahin

“Orang-orang pun menyebut bahasa Perancis sebagai bahasa yang sexy.”

Jika SoHib mendengar orang ngomong Inggris sangat lancar, sat-set was-wes, itu memang keren tapi sudah biasa, Sob! Tapi coba kalau mendengar ada yang lancar bahasa Jepang, Mandarin, Korea, Jerman, Rusia atau Perancis? Pasti kerennya jadi pake banget. 

Di kalangan mahasiswa Bahasa dan Sastra Perancis, ada yang mengatakan kuliah Bahasa atau Sastra Perancis itu akibat kecemplung di pilihan kedua. “Terlanjur,” kata salah seorang sahabat kuliah saya–satu jurusan Bahasa Perancis. Ya, saya memang alumnus program Diploma Tiga Bahasa Perancis di sebuah Universitas Negeri daerah Jatinangor, Sumedang.

“Sebenarnya saya pilih jurusan Bahasa Inggris, eh malah nggak lolos dan keterima di pilihan kedua, Bahasa Perancis. Sudah kecemplung, susah pula artikulasinya,” imbuh sahabat saya tadi. 

Seiring waktu, bahasa Perancis yang katanya sulit pelafalannya, nyatanya tetap berguna buat saya. Profesi yang saya jalani saat ini memang sangat jarang ngomong Perancis dalam keseharian. Tapi, setidaknya, saya masih paham saat menonton film komedi Amélie Poulain, aksi Luc Besson dalam Léon the Professional, serta tingkah polah Obelix dan Asterix dalam film animasi Asterix. 

Saya pun masih bisa ngomong Perancis meski jarang dipraktikkan. Beruntunglah saya menjadi anggota grup Whatsapp “Rendez-vous des amis” yang rutin meet up online untuk melatih dan memperlancar kembali Bahasa Perancis anggotanya –sesama alumni satu kelas Bahasa Perancis– di setiap akhir pekan malam Minggu. Lembar demi lembar buku diktat L’Espace dengan sabar kami pelajari kembali.

Diskusi-diskusi kami membuat saya menyadari bahwa ada 4 alasan kenapa seseorang mau belajar bahasa Perancis meski susah pelafalannya. Apa saja, ya? 

#1 Keren dan Sexy

Belajar bahasa Perancis itu keren karena tak semua orang menguasainya, beda dengan bahasa Inggris yang sudah diwajibkan kepada anak-anak sejak SD malah. 

Orang-orang pun menyebut bahasa Perancis sebagai bahasa yang sexy. Bisa jadi karena bahasa Prancis disuarakan dengan nada yang sangat rendah yaitu antara 100–2000Hz. Jadi bagi telinga pendengarnya, bahasa Prancis terdengar seperti desahan-desahan. Hal ini berbeda dengan bahasa Inggris yang mempunyai frekuensi nada antara 2000–12000 Hz. 

Coba saja kalian simak lagu lawasnya Serge Gainsbourg dan Jane Birkin yang bertajuk ‘Je T’Aime… Moi Non Plus’ yang artinya aku mencintaimu … aku tidak. Dengerin sendiri deh, kalau nggak percaya. Pasti penasaran pengen belajar bahasa Perancis lebih jauh. 

#2 Lebih mudah dipelajari 

Alasan kedua adalah bahasa Perancis lebih mudah dipelajari tinimbang bahasa lainnya non-Inggris. Terdengar subjektif, sih, ya. Tapi ya begitulah kenyataannya. Tak heran memang, karena bagi kita yang biasa menggunakan bahasa Inggris, tak kurang 60 persen kata-kata Bahasa Inggris memang berasal dari bahasa Prancis di samping Bahasa Latin.

Apalagi mereka yang sebelumnya memang SMA-nya sudah belajar Bahasa Perancis. Dan memang dulu di Jakarta ada jurusan SMA hingga A4 alias jurusan Bahasa yang mempelajari Bahasa Perancis salah satunya, selain jurusan A1 = Fisika, A2 = Biologi, dan A3 = Sosial. Maka tak heran memang ada beberapa teman saya yang lanjut kuliah jurusan Bahasa Perancis. 

#3 Pengen ngopi di bawah Menara Eiffel

Kini, ngopi sudah bukan lagi menjadi kebiasaan tapi gaya hidup. Buktinya ngopi tak lagi di warung kopi biasa. Sekarang sudah naik derajatnya hingga ke Starbuck. Tak heran, cita-cita ngopi para pembelajar Bahasa Perancis adalah pengin ngopi di bawah Menara Eiffel yang jadi maskot negara Perancis. 

Hahaha, cukup halu juga sih, sebenarnya. Malah ada teman yang ngayal ngopinya ditemani tak hanya bule Perancis biasa, tapi langsung ditemani Celine Dion (baca: Selin(e) Diong) atau pesepakbola bola Thierry Henry (baca: Thierry Angri). Syukurlah ternyata semesta pun membantunya berangkat dan berfoto juga di bawah menara Eiffel meski tak bersama sang artis idola.

#4 Cita-cita jadi Diplomat/istri Diplomat. 

Selain bahasa  Inggris, Spanyol, Rusia, Mandarin, dan Arab, bahasa Perancis merupakan bahasa resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Itulah makanya banyak mahasiswa teman saya yang mendalami Bahasa Perancis. 

Cita-citanya, sih, pengen jadi Diplomat di Perancis, atau di negara yang menggunakan bahasa Perancis juga seperti Kanada, Swiss, Monaco, dan beberapa negara di Benua Afrika. Ya, minimal jadi istri Diplomat katanya, hahaha. Namun akhirnya teman saya itu menjadi guru Bahasa Perancis. Ada pula yang jadi Tour Guide wisatawan mancanegara yang berbahasa Perancis. 

Ya, itulah 4 alasan belajar Bahasa Perancis yang katanya susah pelafalannya. Syukur-syukur dapat bonus seperti teman kuliah saya yang berjodoh warga negara Perancis. Uwu, kan? Tapi modalnya, sih memang nggak cukup bilang Je t’aime beaucoup (I love you so much), saja ya, hehehe. Sudah jodoh juga sebenarnya kalau dipikir-pikir. Yuks, belajar bahasa Perancis. Allez!

Suzan Lesmana, pembelajar, pencinta film dan komik berbahasa Perancis.

[red/nuha]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *