Site icon ghibahin.id

4 Aktor yang Pernah Berperan Sebagai Penyandang Autisme

“Meskipun pernah memerankan sosok autis dalam sebuah klip, sekali lagi Lukman berusaha tak meremehkan perannya.”

Apa itu autisme? Autisme atau gangguan spektrum autis adalah gangguan otak dan saraf serius dan kompleks yang memengaruhi perilaku dan juga proses berfikir manusia. Autisme mencakup segala gangguan dalam interaksi sosial, perkembangan bahasa, dan keterampilan komunikasi baik secara verbal maupun nonverbal.

Salah satu hal menantang yang harus dilakukan di dunia seni peran adalah pendalaman karakter. Pendalaman karakter merupakan proses di mana aktor atau aktris menghayati atau masuk sejenak ke dalam cerita bahkan peran yang akan mereka mainkan. 

Banyak dari mereka yang berhasil melakukan pendalaman karakter ini sendiri sehingga peran yang mereka mainkan semakin matang. Mereka mampu membuat penonton terkesima dengan pembawaan mereka, tidak terkecuali dalam peran sebagai penyandang autisme.

Membawakan peran sebagai penyandang autisme tentunya tidak semudah yang dibayangkan. Namun, beberapa aktor yang akan saya bahas di sini telah berhasil memerankannya. Berikut 4 artis yang pernah dan berhasil melakukan pendalaman karakter atau memerankan peran sebagai penyandang autisme.

#1 Dwi Sasono

Dwi Sasono lahir pada 30 Maret 1980 dan mulai dikenal banyak kalangan saat membintangi Mendadak Dangdut pada tahun 2006. Ia mengaku sangat tertantang saat ditawari untuk berperan sebagai penyandang autisme di sebuah film layar lebar berjudul Malaikat Kecil. Di film tersebut, ia memerankan sosok Budiman, ayah dari dua anak yang mencari nafkah dengan cara menjajakan ikan hias menggunkan sepeda.

Lantas mana Malaikat Kecil yang dimaksud? Ternyata yang dimaksud dalam film tersebut adalah sosok Budiman yang autis dan tetap berpikiran selugu anak-anak kendati telah bertubuh dewasa. Film ini juga merupakan kenangan bagi pelawak Habil Gideon yang meninggal dunia seusai syuting, perannya sebagai suami pemilik rumah kontrakan.

#2 Dimas Anggara

Aktor berkebangsaan Indonesia yang lahir pada 10 September 1988 ini dipercaya untuk memerankan sosok Banyu di film yang berjudul Dancing in the Rain. Banyu sendiri adalah seorang anak yang mengalami gangguan spektrum autis parah. Hal tersebut sempat membuat Dimas Anggara takut apabila salah menafsirkan seperti apa gerak serta sifat seorang penyandang autis. Beruntung, ia mendapatkan pendamping khusus dari seorang psikolog saat melakukan proses syuting yang membuat ia mampu menyelesaikannya dengan baik.

#3 Lukman Sardi

Berawal dari menjadi model untuk Malaikat Juga Tahu, yang inspirasinya datang dari kisah berjudul sama dalam novel Rectoverso, Lukman Sardi digaet kembali untuk bermain dalam film omnibus Rectoverso. Meskipun pernah memerankan sosok autis dalam sebuah klip, sekali lagi Lukman berusaha tak meremehkan perannya, dan nyatanya Lukman Sardi berhasil memerankanya.

#4 Vino G. Bastian

Baru-baru ini dunia perfilman dihebohkan oleh tayangnya film yang berjudul Miracle in Cell No 7 yang diperankan oleh aktor ternama indonesia yaitu Vino G. Bastian. Film tersebut diadaptasi dari film Korea yang termasuk dalam tiga besar film Korea Selatan paling sukses sepanjang sejarah. Berkat kesuksesannya itu, rumah produksi Falcon Pictures memutuskan memproduksi ulang film yang berjudul sama dalam versi Indonesia.

Film itu mulai tayang di layar lebar pada Kamis (8/9/2022). Film yang aslinya berasal dari Korea Selatan ini sukses menguras air mata penonton. Film ini menceritakan tentang seorang ayah bernama Dodo Rozak (Vino G. Bastian) yang memiliki keterbelakangan mental. Meski ada keterbatasan, ia sangat mencintai anak perempuannya, Kartika (Graciella Abigail/Mawar de Jongh), dan begitupun sebaliknya. 

Nah, SoHib dari sini kita bisa mengambil sisi baiknya, bahwa sesulit apa pun peran atau situasi yang akan hadapi nantinya, kita pasti mampu melewatinya jika dijalani sepenuh hati. Kelihaian para aktor dalam memerankan sosok autis membuat kita belajar banyak hal. Diantaranya kita menjadi tahu seperti apa autisme itu dan bagaimana gejalanya. Film-film ini juga mengajarkan kita agar lebih mengenal autisme serta bagaimana bersikap ketika bertemu penyandang autisme. 

[red/zhr]

Siti Kusnul Khotimah. Mahasiswa di Palembang

Exit mobile version