3 Kuliner Filipina yang Punya Kesamaan dengan Makanan Khas Indonesia

ghibahin

“Selain memiliki kemiripan dalam tata cara makan, negara beribukota Manilla tersebut juga mempunyai kuliner yang memiliki cita rasa serta tampilan mirip dengan hidangan nusantara.”

Filipina adalah salah satu negara tetangga Indonesia yang memiliki beberapa persamaan dengan negara kita. Berkesempatan untuk menempuh studi di negara yang sama-sama berbentuk republik tersebut membuat saya belajar mengenai kebiasaan, bahasa, dan budaya Filipina.

Hidup merantau sendirian di Filipina tidak bisa dibilang mudah, tetapi juga tidak sesulit yang saya bayangkan sebelumnya. Pasalnya, meskipun penduduk negara kepulauan tersebut dikenal memiliki bahasa khas Tagalog, mayoritas masyarakatnya sudah mengerti bahasa Inggris. 

Memang, beberapa orang masih terbata-bata ketika melakukan percakapan dalam bahasa internasional tersebut. Namun, setidaknya mereka paham akan apa yang diperbincangkan.

Di samping itu, letak geografis wilayah negara Filipina yang berdekatan dengan Indonesia membuat kedua negara ini memiliki sejumlah persamaan walaupun secara historis Filipina lebih banyak dipengaruhi oleh peninggalan kolonial Spanyol, sedangkan Indonesia didominasi oleh warisan Belanda. 

Bahkan, beberapa kosakata dalam bahasa Tagalog memiliki arti, pengucapan, dan penulisan yang 90% mirip dengan kosakata dalam bahasa Indonesia. 

Sebagai contoh, warga negara Filipina menyebut kata anak dan mahal sama persis dengan bagaimana masyarakat kita menulis serta mengucap kedua kata tersebut berikut artinya. Contoh lainnya, dalam makna yang tak berbeda, adalah untuk kata payung dan sepatu, orang Pinoy menyebutnya payong dan sapato. Menarik, bukan?

Berikutnya, persamaan lain yang mencolok adalah kebiasaan mereka yang masih melestarikan cara makan dengan tangan telanjang secara beramai-ramai. 

Di beberapa negara, makan tanpa menggunakan alat makan dipandang sebagai sesuatu yang kurang wajar karena dianggap tidak higienis. Padahal, makan dengan tangan langsung merupakan kenikmatan hakiki bagi bangsa kita, apalagi kalau makannya nasi padang. 

Di Pinoy, tradisi makan dengan tangan ini dikenal dengan istilah Kamayan di mana secara kasat mata mirip dengan bancakan atau liwetan di tanah air. Tradisi Kamayan ini dilakukan dengan mengalasi hidangan dengan daun pisang. Di atasnya lalu diletakkan nasi beserta lauk pauk dan hidangan pendamping lainnya. Mereka pun percaya jika makan dengan tangan akan menambah kenikmatan masakan.

Selain memiliki kemiripan dalam tata cara makan, negara beribukota Manilla tersebut juga mempunyai kuliner yang memiliki cita rasa serta tampilan mirip dengan hidangan nusantara.

Oleh sebab itu, WNI yang berada di negara tersebut sepertinya tidak akan begitu kesulitan untuk beradaptasi dalam hal selera lidah. SoHib penasaran dengan masakan khas Pinoy yang punya kesamaan dengan kuliner Indonesia? Apa aja, ya? Yuk, simak! 

#1 Adobo yang mirip dengan semur

Adobo atau yang juga disebut adobar berasal dari bahasa Spanyol, negara yang pernah menduduki Filipina. Arti dari adobo sendiri adalah marinasi, saus, atau bumbu. Rasa yang diberikan oleh masakan adobo ini cukup unik karena menggabungkan citarasa manis dan asam dalam satu masakan. 

Rasa yang unik ini timbul dari perpaduan bahan bakunya yang beragam seperti bawang putih, garam, oregano, paprika, dan cuka untuk meningkatkan cita rasanya. 

Karena sebenarnya adobo ini adalah marinasi, daging yang digunakan dalam masakan ini pun bisa disesuaikan dengan lidah penikmatnya. Campuran daging yang biasa digunakan adalah ayam, babi, dan ikan. 

Masakan adobo ini mudah ditemukan di warung-warung di tepi jalan, seperti kita mengenal warteg di Indonesia. Kalau sedang berada di Filipina dan kangen makan semur daging, masakan dengan saus adobo ini bisa jadi alternatif.

#2 Chicken Inasal pengobat rindu pencinta sate ayam

Santapan ini bisa dikatakan sebagai barbeque dengan kearifan lokal yang berasal dari Pulau Visayas, tepatnya di Kota Bacolod. Arti dari kata inasal sendiri adalah daging yang dipanggang. Inasal merupakan kata serapan dari Bahasa Spanyol ‘asar’ yang artinya dipanggang.

Chicken inasal biasanya disajikan dengan nasi putih. Saat pertama kali masuk tempat makan terkenal di Manilla, Mang Inasal, dan memesan menu chicken inasal ini, batin saya langsung mengatakan kalau cita rasa masakan ini mirip dengan sate. 

Mungkin kemiripan ini berasal dari penggunaan kecap kedelai sebagai bumbu tambahan marinasinya. Akan tetapi, ketika dikunyah akan muncul sedikit rasa asam yang juicy. Bedanya, tidak ada bumbu kacang sebagai pelengkap hidangan. Sebagai gantinya, kita akan diberi jeruk kalamansi yang bisa diteteskan seperti kalau kita makan soto. 

Bisa dibilang, mungkin chicken inasal ini adalah sate yang dinikmati dengan cara menyantap soto? Hehehe.

#3 Halo Halo adalah es teler ala Pinoy sebagai penghapus dahaga

Halo Halo sendiri sebenarnya bukan makanan utama, melainkan makanan penutup. Ya, dessert ini mirip dengan es teler di Indonesia tetapi dengan bahan yang lebih beragam. Isi dari Halo Halo biasanya meliputi nata de coco, jagung, es krim, ketan, pisang, nangka, kelapa, dan ubi manis. 

Minuman ini cenderung mudah dijumpai termasuk apabila kita memesan makanan di restoran cepat saji. Anak-anak biasanya sangat menyukai minuman yang cocok dinikmati di siang hari ini, apalagi warnanya sangat menarik hati.

Nah, itu tadi beberapa kuliner di Filipina yang bisa dijadikan opsi ketika SoHib berkunjung ke sana. Yang perlu diperhatikan adalah mayoritas masakan Filipina menggunakan babi.

Oleh sebab itu, sebaiknya tanyakan dulu pada kuya (abang) yang biasa melayani pembeli di resto ataupun street food sebelum memesan, ya!

Paula Gianita Primasari, lulusan marketing yang jadi tukang make-up.

[red/nuh]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *