10 Istilah Jatuh dalam Bahasa Makassar

ghibahin

“Kadang ada satu kata dalam bahasa Indonesia yang jika dilihat dari sudut pandang bahasa daerah, akan cukup banyak istilahnya. Salah satu contohnya adalah kata jatuh.”

Jatuh atau terjatuh adalah satu peristiwa dalam hidup yang menyakitkan. Kadang bisa berujung cedera/celaka, seringkali malah memalukan. Misalnya, jatuh karena terpeleset pas lagi lewat di depan gebetan. Pasti double kill ! Ya, sakit tambah malu.

Uniknya, bahasa daerah mengenal ragam istilah untuk jatuh. Dalam bahasa Makassar misalnya, ammattung dan tu’guru’ (tukguruk) adalah dua kata yang lazim diucapkan saat terjatuh.

Selain dua kata lazim tersebut, ada pula beberapa (kalau belum bisa disebut banyak) kata yang juga menggambarkan peristiwa jatuh. 

Apa saja itu? Mari kita kenalan.

#1 Ta’peccoro (tappeccoro’)

Istilah pertama ini menggambarkan peristiwa jatuh setelah terpeleset karena menginjak sesuatu yang licin. Contohnya: air atau kulit pisang.

Jatuh ta’peccoro seringkali berujung pada rasa nyeri luar biasa di bagian pantat dan punggung hingga harus sedikit ngangkang saat berjalan. Wkwkwk.

#2 Ta’bulinta’ (takbulintak)

Pernahkah kalian melihat atau mengalami yang namanya jatuh ke belakang saat duduk di kursi? Nah, dalam Bahasa Makassar peristiwa seperti itu adalah salah satu contoh dari ta’bulinta’.

Ta’bulinta’ sendiri berasal dari kata bulinta’ (bulintak) yang kurang lebih artinya sama dengan terbalik. Meskipun menjadi satu peristiwa yang menyakitkan, tetapi mereka yang ta’bulinta terkadang diketawain dulu baru ditolong, wqwqwq.

Dalam level lebih tinggi, ta’bulinta’ bisa menjelma menjadi ta’buli’-bulinta’ yang kurang lebih artinya sama dengan terguling-guling.

#3 Ta’paempo (tappaempo)

Kata ini disebutkan untuk menggambarkan seseorang yang jatuh dengan kondisi akhir terduduk. Jadi, jatuh terus langsung terduduk.

Ta’paempo berasal dari kata mempo yang artinya duduk.

#4 Ta’panyuknyuk (tappanyuknyuk)

Kebalikan dari ta’bulinta’, ta’panyuknyuk adalah jatuh ke depan atau jatuh cium tanah air.

Mereka yang jatuh ta’panyuknyuk biasanya punya kenang-kenangan berupa lecet perih di bagian wajah, terutama hidung dan jidat.

#5 Ma’bung (Makbung)/amma’bung

Pada dasarnya, ma’bung adalah kata yang berhubungan dengan suara keras dan berat seperti dentuman.

Itulah mengapa selain menggambarkan kondisi terjatuh, ma’bung juga biasa diucapkan untuk kejadian seperti membanting pintu atau pukulan di punggung.

Untuk kondisi terjatuh, ma’bung identik dengan jatuh dari tempat tidur atau jatuh dari sofa.

#6 Ta’tinda’ (taktindak)

Ta’tinda’ adalah kata untuk jatuh terjungkit. Contohnya, jatuh karena menduduki bangku terlalu di ujung.

#7 Ta’tindola’ (Tattindolak)

Sulit bagi saya sebenarnya untuk mencari padanan kata yang pas dari ta’tindola’.

Yang pasti, ta’tindola’ adalah kondisi ketika sesuatu dengan beban berat (misalnya becak yang ada penumpangnya) lantas terjatuh dan membuat si beban (penumpang) terpental.

Untuk ta’tindola, ada satu lagu yang familiar di kalangan anak-anak Makassar. Berikut liriknya:

Tanta gode’ (tante gendut), naik di becak. Becaknya ta’tindola’, tanta gode’ ta’ lempar.

#8 Ta’toro dan ta’rompang

Ta’toro dan ta’rompang adalah istilah untuk jatuh karena tersandung.

#9 Ta’sossoro’ (taksossorok)

Ta’sossoro’ adalah istilah untuk jatuh ke depan dan menyebabkan tangan ataupun kaki lecet/luka karena tergesek dengan tempat terjatuh. Misalnya jatuhnya di aspal, maka luka terjadi karena anggota tubuh bergesek dengan aspal.

Berdasarkan pengalaman pribadi, ta’sossoro’ adalah jatuh yang paling sering dialami saat belajar naik sepeda.

#10 Ta’sambila (tassambila) 

Ta’sambila berasal dari kata sambila yang artinya lempar. Oleh karena itu, ta’sambila diucapkan untuk menggambarkan peristiwa jatuh karena terlempar. Misalnya, jatuh dari ayunan yang sedang dalam posisi mengayun tinggi.

Demikianlah sepuluh istilah jatuh dalam bahasa Makassar. Selain istilah-istilah di atas, masih ada (bahkan banyak) kata lain yang berkaitan dengan peristiwa terjatuh/jatuh. 

Tapi, kalau saya tuliskan semua, rasanya tulisan ini akan sangat panjang. Ya, Kadang ada satu kata dalam bahasa Indonesia yang jika dilihat dari sudut pandang bahasa daerah, akan cukup banyak istilahnya. Salah satu contohnya adalah kata jatuh.

Kalau di daerah kalian, apa saja istilah untuk kata ‘jatuh’ nih, Sob?

Utamy Ningsih, ibu rumah tangga yang suka membaca buku dan sedang belajar menulis.

[red/nuha]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *