CURHAT: Bagaimana Cara Menghilangkan Kesedihan?

ghibahin

Dear Mbah Ghibah. Panggil saja saya Cindy. Saya sudah berkeluarga. Dua tahun lalu saya bertemu dengan seorang laki-laki. Pertemuan itu hanya terjadi satu kali, namun meninggalkan kesan sangat mendalam. Saya merasa sangat bahagia, damai, aman, nyaman, relaks, dan tentram bersamanya. Perasaan yang belum pernah saya rasakan dengan orang lain sebelumnya. Setelah pertemuan itu, perlahan dia mundur dan menghilang dari kehidupan saya. 

Untuk itu ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan sama Simbah:

1. Kenapa dia menjauhi saya? Apakah dia tidak menyukai saya lagi?

2. Bagaimana cara menghilangkan rasa sedih dan sepi ini? Saya sudah lelah sedih terus.

3. Apakah di masa mendatang kami masih bisa bertemu lagi? Kalau tidak, apakah akan ada orang lain? Bisakah saya menjalani kehidupan mencintai dan dicintai?

Semoga Simbah berkenan memberi pandangan atas kegelisahan yang saya alami di atas. Saya ucapkan terima kasih atas kesempatannya

Tabik, 

Cindy, di Jalan Sunyi Kota Sepi.

*****

Dear Dek Cindy.

Kompleks perumahan Simbah hari ini masih sepi. Tetangga Simbah yang sudah datang masih saja bisa dihitung jari. Sepi. Cucu Simbah saat saya ajak keliling kompleks hanya khusyuk memandangi bulan separuh di langit.

“Mbah Kung, itu apa?” Cucuku bertanya tiba-tiba.

“Bulan, Nak.”

“Kasihan, ya Kung. Dia cuma sendiri.”

“Nggak papa, Nak. Kan ada kita, menemani.”

Hahaha. Itu sepenggal kisah Simbah saat jalan-jalan kemarin, Dek Cindy. Cucu Simbah ini memang lucu-lucu, tapi kadang Simbah merasa terganggu dengan tangisan mereka. Bukan karena tangisnya yang mengganggu Simbah. Simbah cuma gemes aja, itu orang tuanya kok nggak segera cak-cek menenangkan anaknya. Masak harus Simbah.

Jadi kadang Simbah bingung dengan diri sikap Simbah sendiri, kadang kangen cucu, tapi pas mereka ada kok Simbah jadi darah tinggi. Hahaha. Simbah minta maaf, aneh.

***

Dek Cindy yang baik kisahmu mengingatkan Simbah atas masa lalu Simbah.

Simbah muda dulu sempat jatuh cinta, bucin, lah, pada saat Simbah SMA. Perempuan itu masih SMP, kebetulan saja SMP dan SMA Simbah dalam satu naungan lembaga sehingga kita sering ketemu.

Dengan jurus tresno jalaran saka glibet (cinta berasal dari seringnya PDKT), Simbah akhirnya melayangkan isi hati Simbah. Dan diterima. Eureka!

Tapi perjalanan Simbah dan Si Doi tidak berjalan mulus. Semakin lama dia semakin menjauh, disapa enggan, dipanggil pun tidak mau. Selang dua tahun kemudian Simbah mendesak sebuah jawaban agar masalah ini clear.

Agak berselang lama setelah itu Simbah mendapat jawaban, sakit tapi entahlah. Jawaban itu masih Simbah ingat hingga Simbah sudah serenta ini. Enam kata, “Aku punya cinta tapi bukan kamu.”

Simbah tidak menyangka, untuk bertahun-tahun ke depannya Simbah sangat sulit move on. Bayang-bayang doi begitu kuat mengikat di nalar Simbah. Dan hingga saat ini Simbah tidak tahu mengapa.

Hingga suatu saat, Simbah bertemu dengan sosok perempuan yang lain yang bisa memalingkan hati Simbah. Dan begitulah cara Simbah move on, dan Simbah tidak tahu cara yang lain.

Berpijak dari pengalaman Simbah, semoga Dik Cindy bisa memperoleh sedikit jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu. Kalau Dik Cindy kurang puas, siap, Simbah akan jawab satu demi satu.

Ketika menjauh menjadi jawaban

Dik Cindy, kita seringkali menempuh cara yang ekstrim untuk move on. Menjauh adalah salah satunya. Seorang laki-laki yang baik tentu akan menjaga jarak dengan mantan kekasihnya bila dia sudah menemukan pendampingnya. Bukan karena tidak suka dan tidak mampu untuk tetap “menjadi teman”. Tapi, bisa jadi dia adalah sosok yang sulit bangkit jika sering bertemu atau berkorespondensi.

Untuk kebaikan bersama dirinya dan Dik Cindy akhirnya dia memilih untuk menjauh. Sulit sih baginya, tapi tidak ada jalan lain yang menurut dia baik untuk dilakukan kecuali menjauh. Dia punya kehidupan, seperti yang kamu punya. Dia menghormatimu, dan semoga sebaliknya, Dik Cindy.

Kebahagiaan, sebuah ciptaan bukan pencarian

Tidak bisa dipungkiri, standar kebahagiaan manusia itu berbeda-beda. Tidak ada yang sepakat kapan kita bisa senang, dan kapan pula kita bahagia.

Taruhlah misalnya, Simbah sangat bahagia bila mempunyai saya mampu mencukupi kebutuhan Simbah dan keluarga, belum tentu orang lain seperti itu. Misalnya dia sudah mampu mencukupi kebutuhan hidupnya, namun dia belum bahagia karena segala tindak lakunya bertentangan dengan kepercayaan yang dia anut. Tentu dia akan merasa gelisah dan dihantui rasa bersalah.

Perasaan-perasaan semacam itu sebenarnya tidak berasal dari manapun kecuali dirinya sendiri. Dia telah membuat sebuah pakem kebahagiaan yang dia ciptakan sendiri dan ketika dia tidak satu rel dengan pakem, kesedihanlah yang kemudian muncul.

Untuk itu, Dik Cindy. Ciptakan pakem kebahagiaanmu sendiri. Jika Dik Cindy sudah berkeluarga jadikan sikap yang bisa menghadirkan senyuman di tengah keluarga sebagai pakem kebahagiaan Dik Cindy. Nikmati detik demi detik kehadiran Dik Cindy bersama mereka tanpa harus resah akan suatu hal yang tiada guna. Jika ini sulit, tapi masak Dik Cindy serius tidak mau bahagia? Dan bila, yang Dik Cindy permasalahkan adalah mantan suami, Simbah tidak perlu mendikte bagaimana pakem kebahagiaan yang seharusnya Dik Cindy ciptakan.

Bahagia adalah tujuan, bersama adalah jalan

Kiranya, Simbah sudah menjelaskan di atas pakem setiap orang untuk bahagia memang berbeda-beda. Namun, tujuan yang diraih adalah sama. Kebahagiaan.

Simbah takut bila pakem yang Dik Cindy gunakan untuk bahagia adalah hidup bersamanya maka Dik Cindy bisa saja terus terjerat angan-angan yang belum tentu akan datang. Seperti angkot bila bertemu dengan jalan buntu akan atret. Maka, Dik Cindy harus siap putar balik bila sewaktu-waktu angan itu tak kunjung datang.

Atau, Dik Cindy biarkan saja, barangkali Dik Cindy yang ada di semesta yang lain sudah bahagia dengannya. Semoga Dik Cindy juga merasakannya.

“Dari mana?”

Lewat mimpi, kata dr. Stephen Strange, dokter sunat Simbah saat muda dulu.

Salam.

Simbah, ada atribusi tapi bukan kamu.

One thought on “CURHAT: Bagaimana Cara Menghilangkan Kesedihan?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *