Site icon ghibahin.id

Perayaan Imlek dan Cap Go Meh 2023 di Kota Pontianak, Sukacita Perayaan Imlek yang Tertunda

Puncaknya pada hari kelima belas Imlek, Pontianak akan merayakan Cap Go Meh, sebagai acara penutup perayaan Imlek tersebut. 

Kota Pontianak memang paling beda kalau sudah menyoal tradisi dan perayaan hari raya, mau apapun agamanya. Ini adalah salah satu hal yang sering membuat saya terkagum-kagum sekaligus juga bangga. Rasanya belum lama pada akhir Desember 2022 lalu, kita merasakan kemeriahan Hari Natal dan Tahun Baru 2022. 

Memasuki Januari 2023, hiruk-pikuk Chinese New Year atau Imlek, semakin terasa. Di Pontianak sendiri mulai dari pusat perbelanjaan, mall, jalanan pusat kota, semua sudah mulai berganti pakaian dan berdandan. 

Sepanjang dua minggu sebelum perayaan Imlek, kamu akan menemukan perumahan, dan kawasan mayoritas etnis Tionghoa mulai berbenah dengan mendirikan gapura berhiaskan lampion-lampion warna merah. Melansir dari Pontinesia.com, warna merah sebagai pengusir kekuatan jahat sekaligus simbol harapan, keberuntungan, rezeki, dan kebahagiaan. Tidak hanya itu, lampion merah juga akan terpasang baik itu di dalam dan di luar rumah mereka. 

Imlek 2023 tentu saja, saya rasa akan berbeda dari perayaan Imlek dua tahun kemarin. Terakhir kali saya dan anak saya menyaksikan kemeriahan festival ular naga itu pada tahun 2019 sebelum pandemi terjadi. 

Setelah itu Kota Pontianak yang dinobatkan sebagai tempat perayaan Imlek terbesar se-Asia Tenggara, harus menerima dengan lapang dada, merayakan Imlek tanpa festival apa pun seperti Imlek pada tahun-tahun sebelumnya. Etnis Tionghoa di Pontianak dengan terpaksa merayakan Imlek dalam sunyi sepi. Itu berlangsung selama dua tahun lamanya, terhitung sejak 2021 yang lalu. 

Tahun baru Imlek 2574 yang jatuh pada 22 Januari 2023, adalah tahun Kelinci Air yang konon menurut feng shui melambangkan tahun penuh harapan. Usainya pandemi dan tidak ada lagi pemberlakuan PPKM, seolah sebagai penanda harapan baru bagi seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.

Dan tentu saja, saya sudah dapat memastikan, bahwa Imlek 2023 di Kota Pontianak jelas akan berbeda. Imlek 2574 tahun ini tentu akan luar biasa dan meriah setelah tidak dirayakan besar-besaran selama dua tahun.

Seperti yang telah disampaikan oleh Wali Kota Pontianak Bapak Edi Rusdi Kamtono, bahwa Pemkot Pontianak akan memfasilitasi perayaan Imlek dan Cap Go Meh 2023. Melansir dari Kumparan.com, saat ini replika naga sepanjang 44 meter dari perkumpulan Naga Tenaga Baru, siap ikut meramaikan Cap Go Meh 2023 di Pontianak. Tidak tanggung-tanggung, replika naga yang tengah disiapkan adalah naga sepanjang 44 meter dengan kepala naga seberat 14 kilogram. 

Saya sendiri nggak bisa membayangkan bagaimana kemeriahan Imlek kali ini. Jika saya kilas balik untuk mencoba mengingat kembali, pada tahun 2019 yang lalu saja sekitar 26 replika ular naga dan barongsai tampil begitu semarak dan menghipnotis, bahkan turis asing turut ikut serta menyaksikan kemeriahan festival ular naga pada waktu itu. Seperti kata Bapak Akiong selaku Ketua Perkumpulan Naga Tenaga Baru, “Perayaan Cap Go Meh ini, kita akan membawa naga lampu sinar.” 

Untuk membawa replika naga ini, mereka akan menurunkan sekitar 86 pemain, di antaranya juga pemain musik. Diketahui pula replika naga ini berwarna hijau, dan menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa, warna hijau adalah lambang dari kehidupan baru, perdamaian dan vitalitas. Saya sudah dapat memastikan, perayaan Imlek kali ini akan meriah penuh warna dengan pesta kembang api, arak-arakan tatung, dan barongsai di sepanjang jalan pusat kota Pontianak.

Terutama di Jalan Gajah Mada sebagai pusat perayaan Imlek dan Cap Go Meh, selain itu Jalan Tanjungpura, Pattimura dan di kawasan tempat tinggal mayoritas masyarakat etnis Tionghoa sendiri. Kemeriahan Imlek yang selama pandemi nyaris terhenti. Nah, sekarang saya sendiri penasaran dan menanti-nanti datangnya Imlek nanti. 

Pada tahun 2019 yang lalu saja pemerintah Kota Pontianak memasang sejumlah 3.000 lampion, menyediakan 1 ton kue keranjang, dan pohon Mei Hwa setinggi 4 meter. Berbanding terbalik pada Imlek tahun 2021 dan 2022 yang lalu, Imlek dan Cap Go Meh terpaksa berlangsung tanpa pesta kembang api, tanpa festival budaya, bahkan ritual ibadah harus serba prokes. 

Lazimnya masyarakat etnis Tionghoa Pontianak melakukan rangkaian kemeriahan Imlek, bahkan dua minggu sebelum Imlek itu sendiri, mulai dari bersih-bersih, dan mendekorasi rumah, kemudian dilanjutkan dengan sembahyang leluhur. Puncaknya pada hari kelima belas Imlek, Pontianak akan merayakan Cap Go Meh, sebagai acara penutup perayaan Imlek tersebut. 

Nah, pada perayaan Cap Go Meh inilah Kota Pontianak akan mengadakan berbagai festival, dan pertunjukan kesenian Tionghoa. Yang paling dinantikan adalah barongsai, tatung, ular naga, wushu, kesenian musik, dan sebagainya. Dikutip dari instagram resmi @capgomeh_pontianak, bahwa Festival Cap Go Meh 2023 akan berlangsung spektakuler dan digelar selama satu minggu penuh. 

Seluruh kegiatan festival akan diadakan dari tanggal 30 Januari hingga 5 Februari. Selain itu kabarnya sampai hari ini sudah 25 naga yang mendaftarkan diri untuk berpartisipasi dalam festival Cap Go Meh 2023. 

Saya membayangkan perayaan Imlek 2574 yang jatuh di tahun 2023 ini akan merah merona dan pecah. Biarlah ini menjadi momen indah bagi etnis Tionghoa Kota Pontianak yang sudah selama dua tahun lamanya harus bersabar merayakan Imlek dalam ruang hening akibat pandemi. 

Selamat Tahun Baru Imlek untuk teman-teman yang merayakan, semoga keberuntungan, kesehatan, dan kebahagiaan senantiasa menyertai sepanjang tahun kelinci air ini. Xin Nian Kuai Le!

Arum Abygail. Perempuan Jawa yang hidup di kota khatulistiwa.

[red/yes]

Exit mobile version