“Bagaimanapun proses yang kita lalui sebagai sebuah team harapannya adalah tujuan semua individu tercapai.“
Pernahkah Anda mengangkat beban seberat 5 kilogram dengan satu jari saja? Kalau pernah dan mampu berarti Anda hebat. Bisa jadi, kehebatan itu karena mutasi gen di dalam tubuh yang membuat tenaga melebihi manusia biasa.
Untuk manusia normal, mengangkat beban seberat 5 kilogram dengan satu jari tentu tidak mampu. Lain halnya ketika jari-jari itu bekerjasama membentuk sebuah orchestra, menggenggam bersama, jangankan beban 5 kilogram, lebih dari itu pun sanggup.
Seperti halnya jari, begitu juga dengan dunia kerja. Teamwork itu ibaratnya jari-jari yang saling membantu mengangkat beban, yang akan terasa ringan jika dikerjakan bersama-sama.
Ini bukan tentang siapa berperan apa. Jempol dan kelingking tidak menunjukkan siapa yang paling besar. Telunjuk dan jari manis tidak mengambil peran siapa yang paling berkuasa. Begitu juga dengan jari tengah, walaupun paling panjang diantara jari-jari lainnya, dia tidak minta untuk diistimewakan, tetap saja mengangkat beban yang menjadi tanggungjawabnya.
Itulah team work, di saat kita bisa menekan ego, di situlah kebersamaan dapat terbentuk. Namun, dalam praktiknya tantangan itu selalu ada, begitu juga dengan ancaman yang dapat merusak teamwork. Untuk mengurangi resiko yang dapat merusak teamwork, kita harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
Tanggung Jawab
Tanggung jawab diperoleh dengan dua cara: diberikan dan dicari. Diberikan tanggung jawab artinya seseorang dianggap mampu untuk melakukan tugas tersebut. Besar kecilnya tanggung jawab hanya si pelaksana yang paham.
Semakin besar tanggung jawab akan semakin besar dampak yang muncul demikian juga sebaliknya. Sedangkan bagi orang yang mencari sebuah tanggung jawab artinya orang tersebut telah siap dengan semua konsekuensi dari keputusan untuk bertanggung jawab, terhadap apapun dan siapapun.
Teamwork akan berhasil jika semua pihak melakukan tanggung jawabnya. Si telunjuk bertanggung jawab untuk memberi perintah, si jempol berkapasitas memberi pujian. Bagaimana jadinya jika si tengah yang tiba-tiba mengambil alih si jempol untuk memberikan pujian? Tentunya teamwork tidak berhasil melaksanakan perannya.
Selama masing-masing mengambil peran sesuai tanggungjawabnya maka solidlah teamwork tersebut. Tetapi saat satu pihak saja yang abai terhadap tanggung jawabnya, bahkan menyerahkan kepada pihak lain di situlah runtuhnya sebuah teamwork.
Team work itu melakukan tanggungjawab bersama, jangan berupaya lalai dengan tanggungjawab karena resiko akan di tanggung oleh semua pihak. Saat si kelingking harus melakukan tugas si manis memakai cincin maka akan hilanglah keharmonisan jari dan resiko terbesarnya adalah hilangnya cincin. Sehingga kerugian harus ditanggung oleh semua pihak.
Tujuan
Tujuan adalah sesuatu yang ingin kita capai dengan usaha dan doa. Tujuan personal biasanya berkaitan dengan keyakinan. Dalam kehidupan sosial, tujuan bersama biasanya disepakati sebelum melakukan aktivitas.
Untuk sebuah teamwork, tujuan team adalah hal pokok yang harus diprioritaskan. Bagaimana mencapai tujuan merupakan proses kebesaran hati dalam meruntuhkan ego masing-masing. Tetapi saat pencapaian tujuan memunculkan keretakan sebuah team di situlah letaknya kegagalan dari teamwork tersebut.
Mekanisme Kerja
Ilmu psikologi dan ilmu sosial telah membagi tipe manusia berdasarkan ciri-ciri yang ada pada manusia. Tipe-tipe manusia ini akan menghasilkan sikap, perilaku, reaksi dari aksi, dan akibat dari sebab.
Dalam sebuah teamwork yang terdiri dari beberapa tipe manusia maka akan muncul sikap perilaku yang berbeda-beda juga. Termasuk dalam mengerjakan sesuatu hal yang menjadi tanggung jawabnya. Mekanisme bekerja ini sangat mempengaruhi kesolidan sebuah team. Bagaimanapun bagusnya tujuan sebuah team, jika mempunyai pemahaman yang rendah terhadap mekanisme kerja setiap orang berbeda dalam menyelesaikan tanggung jawabnya, maka sulit mempertahankan kekokohan team tersebut.
Banyak peristiwa sebuah teamwork yang gagal mencapai tujuannya karena menginginkan pelaksanaan tanggung jawabnya dengan satu mekanisme saja. Padahal setiap orang mempunyai mekanismenya sendiri. Ada yang bisa bekerja sendiri, dalam keheningannnya melakukan tanggung jawabnya sendiri. Tetapi yang lain membutuhkan suara-suara sebagai inovator dan motivator dalam bekerja.
Jempol bisa berdiri sendiri saat ke empat jari lain diam melengkung. Tetapi si manis akan menjadi ideal jika berdiri bersama tengah dan kelingking secara harmoni. Si Telunjuk juga bisa berdiri sendiri, dan tidak menutup kesempatan berdiri bersama-sama tengah manis kelingking dan jempol. Artinya, memahami mekanisme pihak lain dalam bertanggungjawab dapat menghindari gagalnya sebuah teamwork.
Kerja Sama
Pernah mendengar tagline “kerja sama, kerja keras, kerja pintar, kerja ikhlas”?. Mungkin tagline tersebut banyak digunakan organisasi atau perusahaan dan diterapkan kepada semua anggotanya. Kerja sama yang baik menghasilkan teamwork yang dinamis.
Kerja pintar dari mekanisme kerja team akan menunjukkan prestasi bersama.Kerja ikhlas semua pihak dalam mencapai goal yang telah ditentukan akan menimbulkan kepuasan batin dan rasa syukur kepada pemilik hati dan pikiran.
Bagaimanapun proses yang kita lalui sebagai sebuah team harapannya adalah tujuan semua individu tercapai.
Berusaha membuat sebuah teamwork itu berhasil lebih mudah daripada membiarkan kegagalan itu sendiri. Tetapi dari semua hal kerja sama adalah penentu keberhasilan teamwork.
Karena lima jari akan berhasil mengangkat berat beban 5 kg dibandingkan hanya dilakukan oleh si jempol yang paling besar atau si tengah yang paling panjang, apalagi si kelingking yg paling mungil. Berdiri sendiri bukanlah sebuah teamwork.
Jadi, kalian pilih yang mana gaiss? Menjadikan teamwork berhasil dan mencapai kesuksesan bersama-sama atau mengagalkannya? Semua pilihan ada di jari Anda. [red/ay]
Risnawati Ridwan, penulis adalah Ibu rumah tangga yang nyambi jadi abdi negara.
