Site icon ghibahin.id

Gerard Pique, Pensiun di Ujung Tanduk

Sumber Foto: Twitter @FCBarcelona

“Akhir-akhir ini, Pique jarang tersenyum di bangku cadangan, tak seperti tahun-tahun sebelumnya.”

Dunia sepak bola, khususnya fans Barcelona, dikejutkan dengan kabar pensiunnya bek andalan Gerard Pique pada akhir pekan ini. Kabar ini pun terkonfirmasi melalui media sosial resmi Barcelona, bahwa bek veteran berusia 35 tahun ini akan segera gantung sepatu. Laga Barcelona kontra Almeria di ajang La Liga malam ini akan menjadi laga terakhir Pique berseragam Blaugrana, baik sebagai starter maupun pemain pengganti.

Pique sendiri telah merilis video ucapan perpisahan melalui akun Twitternya @3gerardpique. Publik tidak menyangka, mantan pemain klub setan merah itu akan pensiun secepat ini, sebab sebelumnya memang tak ada rumor tentang hal itu. Jangankan kita yang kaget, Pep Guardiola dan Mikel Arteta saja terkejut mendengar Pique ingin angkat kaki dari Barcelona di tengah musim menjelang piala dunia yang akan bergulir tiga minggu lagi. 

Keputusan Pique itu mengundang banyak tanya dalam benak publik, termasuk saya sendiri. Tak salah kiranya jika banyak orang terheran-heran. Sebab, Aguero saja yang terkena penyakit aritmia jantung sebelum memutuskan pensiun, sudah ada isu terlebih dahulu kalau ia akan mengakhiri kariernya. 

Begitu juga dengan hengkangnya Xavi ke Al Sadd, Qatar, perginya Messi ke PSG dan berlabuhnya Iniesta ke Jepang, sebelumnya sudah ada berita tentang rencana kepergian mereka. Lha, Pique ini nggak. Tanpa ada angin, tiba-tiba ia mengumumkan akan pensiun. Ditambah lagi, Pique masih terikat kontrak di Barca. Intinya, terkesan mendadak. 

Dahulu, kepergian Xavi (sebelum kembali ke Camp Nou untuk menjadi pelatih Blaugrana) terkesan sangat manis, yakni mengakhiri karier di Barca dengan happy ending sebagai treble winner. Sebaliknya, Pique, di bawah asuhan Xavi, justru memutuskan pensiun dengan segudang tanda tanya. Benar bahwa Pique sudah mempersembahkan banyak gelar untuk tim Catalan ini. Tapi kapan semua itu terjadi? Apakah menjadi akhir yang manis bila ia pensiun dengan kondisi Barcelona saat ini? 

Padahal, seperti yang diketahui, Barcelona masih dihantui berbagai problema. Mulai dari buruknya manajemen klub, krisis finansial yang belum stabil, hingga ambruknya performa yang menyebabkan puasa gelar.

Sementara Pique sendiri mengalami sandungan rumah tangga dengan Shakira, dan bahkan performanya belakangan ini kurang bertaji sebagai bek kokoh Barcelona. Sudah kepergiannya mendadak, performa individunya tak meninggalkan kesan yang baik. Kepergian yang benar-benar di ujung tanduk. 

Namun, apakah karier pemain sepak bola memang harus berakhir manis dengan reputasi prima dan gemilang gelar juara? Ya tentu tidak. Hanya saja, kepergian Pique ini patut ditelusuri. 

Barangkali, ini adalah jawaban atas keengganannya untuk menjadi pemain cadangan, yang pernah ia sampaikan beberapa bulan yang lalu. Wajar, ia adalah salah satu pemain yang bergaji tinggi. Namun, apapun alasannya, performa Pique memang kalah saing dengan Kounde, Alonso, Christensen, maupun Araujo. 

Usia mungkin menjadi salah satu faktor penyebabnya. Tetapi, bicara usia dalam sepak bola, adakalanya usia hanyalah angka, seperti halnya Messi, Ronaldo, Varane, dan Thiago Silva yang umurnya sudah lewat dari 35 tahun dan relatif mampu menjaga performanya.

Ujung Karir Penuh Masalah

Akhir-akhir ini, Pique jarang tersenyum di bangku cadangan, tak seperti tahun-tahun sebelumnya. Ia hanya bisa duduk dan menopang dagu di sana, yang menunjukkan isyarat bahwa ia sudah tak lagi dalam keadaan yang menggembirakan bersama Barcelona.

Jika memang alasan itu yang membuatnya memilih pensiun, kok ya rasanya kurang tepat. Bahkan, Helena Condis dalam barcauniversal.com menyatakan, bahwa pensiunnya Pique sedikit banyak disebabkan oleh hubungan yang kurang erat dengan pihak klub, Laporta salah satunya. Penyampaian Laporta mengenai penurunan performanya, yang banyak diumbar oleh media, rupanya membuat Pique terganggu. 

Menurut kabar yang beredar, sebenarnya Laporta sudah tahu terlebih dahulu soal Pique yang akan pensiun, sebelum rekan setim Pique mengetahuinya. Keduanya sempat bicara empat mata. Laporta, kabarnya tak keberatan dengan keputusan Pique. 

Barangkali memang itu penyebab Pique ingin pensiun. Tetapi, setidaknya Laporta patut berterima kasih jika nantinya sisa gaji Pique itu tetap didedikasikan untuk klub, maka itu bisa jadi sebuah persembahan terakhir untuk klub yang dicintainya walaupun ia sempat merasa dirinya kurang dihormati sebagai pemain yang sudah memberikan banyak sumbangsih untuk kejayaan El Barca setidaknya dalam kurun waktu dua dekade terakhir. 

Artinya, pensiunnya Pique musim ini jelas kurang harmonis. Dengan segala peristiwa yang mengiringinya, Pique pensiun seperti di ujung tanduk. Ia mengakhiri karirnya dengan berbagai masalah yang melanda, baik yang menerpa klub maupun dirinya sendiri. Selamat menjalani masa pensiun, Pique.

Zubairi, fans Barcelona cabang Madura.

[red/af/bp]

Exit mobile version