“Abdi rindu sekali dengan ibunya, terlebih setelah beberapa malam berturut-turut Sang Ibu menyambanginya lewat mimpi.” Pasar Pagi Salatiga sudah riuh semenjak ayam belum berkokok. Padahal hari sebenarnya belum juga pagi,… Bubur Ayam Pasar PagiRead more
Kategori: cerpen
Gadis Bercaping Kropak
“Tiba-tiba Randu memeluknya tanpa aba-aba. Begitu sadar, mereka segera saling melepaskan pelukan. Meski hanya sekian detik, itu merupakan pelukan pertama sekaligus terakhir bagi mereka.” Hampir tiap hari selama dua pekan… Gadis Bercaping KropakRead more
Lemas
“Sudah dapat dilogika jika dia dapat terkena serangan stroke, mengingat Indri seorang pemikir. Apapun selalu dipikir.” Pagi itu adalah hari pertama sejak hari libur nasional. Seperti biasa, hari pertama pasca liburan… LemasRead more
Kau yang Mengganggu Pikiranku
“Tak ada siapapun kecuali aku dan kau saat ini. Entah kemana perginya laki-laki berseragam yang mengantarmu tadi.” Malam ini, aku hanya ingin bersenang-senang. Kebetulan, kau yang terpilih mewakili kaummu untuk… Kau yang Mengganggu PikirankuRead more
Cokelat untuk Ibu
Hari ini, Martha akan ikut denganku ke Sekolah Raya. Setelah sarapan, kami mencuci piring dan bersiap untuk berangkat. Kuingatkan untuk membawa alat makan buat makan siang bersama, dan botol minum,… Cokelat untuk IbuRead more
Cici
*Tahun 1998* “Itu … itu ada cicinya. Cici, cici cantikkk ayo mo kabur ke mana!” Perkataan itu terus terngiang-ngiang, membuatku mual sepanjang jalan. Namun, aku tak boleh berhenti. Aku tak… CiciRead more
Rengginang Mak Yam
Sore yang cerah setelah kemarin diguyur hujan deras disertai angin kencang. Saking derasnya ada beberapa titik atap rumah yang semula tak bocor menjadi bocor. Meski sederhana, rumah Mak Yam tergolong… Rengginang Mak YamRead more
Yang Sempurna dalam Lukisan
*Disclaimer : tidak disarankan untuk kondisi psikologis yang sedang ‘down’ “Ibu hebat!” Pujian tersering yang terus muncul sejak tulisanku dipublikasikan. Aku menduga-duga karya itu memantik kehebohan, ketika menceritakan masalah psikologis… Yang Sempurna dalam LukisanRead more
Sebatas Mimpi
Kabut pagi belum tersingkap sempurna. Ayam jantan berkokok dengan enggan, menggodaku untuk kembali ke peraduan. Peraduan? Apakah dipan kayu dengan kasur tipis, setipis potongan badanku ini layak disebut peraduan? Barangkali… Sebatas MimpiRead more
Beha
“Untuk yang kesepuluh kalinya aku mau tanya, kamu nggak pakai beha lagi, ya?” Jengah rasanya Tono melihat bagian dada Tini, kekasihnya itu. Hampir setiap kali ngapel, matanya seperti dipaksa untuk… BehaRead more