Site icon ghibahin.id

PARENTING: 4 Ide Permainan Balita Tanpa Mainan

Petak umpet

Foto oleh Ketut Subiyanto dari Pexels

Seringkali si Kecil merasa bosan dengan mainan yang itu-itu saja. Terkadang ia lebih tertarik melakukan aktivitas fisik seperti lari dan melompat.

Nah sebagai seorang bunda ghibah yang sudah cukup terlatih momong suami balita, bunda ghibah punya beberapa ide permainan yang bersifat aktivitas fisik yang bisa dilakukan di rumah bersama si Kecil.

#1. Petak umpet

Sejak si Kecil belum genap 2 tahun, saya sering mengajaknya bermain petak umpet. Tentu saja dia belum paham. Dia cuma ikut euphoria-nya saja, ketika semua orang mencari, dia ikut mencari. Ketika orang sembunyi, dia ikut sembunyi. Lama-kelamaan dia mulai paham dan sering mencari saya. Terkadang pula dia selalu sembunyi dan saya kebagian mencari. 

Meski masih lucu karena terkadang ketika saya bertanya 

“Adek di mana?” 

“Di sini,” jawabnya. 

Selain itu kami juga sering sembunyi ketika ayahnya pulang kerja. Jadi ketika ayahnya masuk rumah, ayahnya mencari kami berdua. Atau ketika saya atau ayahnya keluar dari kamar mandi, ia pasti sudah sembunyi. Terkadang dia mengajak sembunyi di balik selimut atau di balik pintu. 

#2. Monster-monsteran

Permainan ini dilakukan dengan menjadi monster dan mengejar manusia. Saya, si Kecil, dan ayahnya bergantian menjadi monster lalu yang lainnya berlari dan sembunyi. Istilah monster bisa diganti apa saja yang cocok untuk si kecil. Kebetulan saja saya pakai istilah monster. 

Biasanya si kecil akan sembunyi atau menutup diri pakai selimut. Yang jadi monster berteriak akan menangkap manusia. Hal sepele seperti ini saja sudah membuat si kecil tertawa dan bersemangat.

Selain monster, si Kecil juga menciptakan permainannya sendiri. Ia menarik pipinya ke bawah sehingga wajahnya menjadi agak seram lalu mengejar saya. Biasanya saya akan lari dan sembunyi, dan kami bergantian menakuti. 

Terkadang saya juga menjadikan jari tangan seperti laba-laba, si Kecil takut pada laba-laba sehingga ia akan lari melihat jari saya. Meski mengatakan takut tapi sebenarnya si kecil bahagia karena ia akan tertawa sepanjang permainan dilakukan.

#3. Kuda-kudaan

Permainan ini sudah banyak dilakukan. Saya merangkak dan si Kecil duduk di atas saya. Namun biasanya saya bermain di atas kasur lalu saya akan bergerak cepat dan menggoyangkan badan. Si Kecil harus berpegangan kuat, jika tidak ia akan terjatuh ke kasur.

Meski sederhana, si Kecil sudah bahagia sekali bermain kuda-kudaan seperti itu. Dan perlu diingat, permainan kuda-kudaan ini buat si Kecil ya, bukan buat Panda dan Bunda. Uhuk! 

#4. Tepuk-tepuk

Jika sudah lelah, saya biasanya hanya duduk dan mengajak si Kecil bermain tepuk-tepuk. Misalnya do-mi-kado dan mi-mi-mi. Do-mi-kado bisa dimainkan oleh 3 orang; saya, si Kecil, dan ayahnya. Kami semua melingkar dan saling menindih tangan, menepuk tangan yang lain secara bergantian, lalu menyanyikan liriknya.

Do-mi-kado Mi-kado es-ka es-kado eskado piya piyo cis cis one two three …. four ....

Hitungan keempat adalah tepukan terakhir, jika orang lain terkena tepukan maka ia kalah. 

Tepuk-tepuk yang kedua adalah mi-mi-mi, dimainkan 2 orang.

Mi-mi-mi mi atas, mi bawah, mi depan, mi belakang, mi 123 mi 321, mi gulung-gulung-gulung, mi ciut-ciut-ciut.

Tepuk ini disertai dengan gerakan tangan jika ke atas maka tangan kita dan pasangan ditepukkan di atas, begitu pula jika di bawah.

Mi depan, berarti tangan ditepukkan bagian telapak tangan, sebaliknya mi belakang berarti menepukkan punggung tangan dengan pasangan. Mi 123 berarti menunjukkan 3 jari 2 jari dan 1 jari, begitu sebaliknya. Mi gulung berarti tangan digulung-gulung dan mi ciut berarti tangan dikerucutkan. 

Yang ketiga adalah kembang gula sugus, dimainkan 4 orang kembang gula sugus manis rasanya digemari oleh tua dan muda, hei kemudian kembali ke lirik awal. Lirik awal dinyanyikan dengan pelan, setelah kata hai kecepatannya ditambah terus menerus. Tangan kita ditepukkan ke pasangan sebelah depan setelah itu ditepukkan ke pasangan kanan kiri.

Nah itu tadi permainan balita tanpa mainan yang biasa bunda ghibah lakukan. Gimana menurut Bunda dan Panda? Tertarik? Selamat mencoba! [red/nuha]

Mahdiya Az Zahra, Tukang ghibah di ghibahin.id

Exit mobile version