Puss in Boots: The Last Wish, Ketika Hidup Menjadi Berharga Disaat Kematian Muncul di Depan Mata

Puss, seekor kucing yang merupakan seorang pahlawan bagi rakyat biasa dan penjahat di mata penguasa. Itulah pandangan kita mengenai karakter satu ini yang mempesona namun juga tukang pamer, terutama tentang keunikan dirinya yang memiliki nyawa cadangan sebagai kucing. 

Keberaniannya dengan slogan tak pernah tersentuh oleh pisau sangat menggambarkan dirinya yang tidak takut akan kematian. 

***

Cerita dimulai saat Puss mengadakan pesta bertempat pada sebuah bar di desa bernama Del Mar dengan ria, namun kesenangannya harus terhenti saat seorang gubernur datang untuk menangkapnya. Ia melawan segerombolan prajurit dengan semangat hingga tak sengaja membangunkan raksasa Del Mar yang tertidur. 

Pertempuran satu lawan satu Ia lakukan dengan sengit hanya dengan menggunakan sebilah pedang melawan monster raksasa yang mengayunkan lonceng raksasa. Akhirnya, pertarungan sengit tersebut dimenangkan oleh Puss dan Ia berpose atas kemenangannya di hadapan para penduduk desa Del Mar, namun Ia terlalu fokus pada dirinya sendiri hingga pada akhirnya mati tertimpa lonceng dari sang raksasa.

Disitulah nyawa ke delapan Puss hangus dan hanya menyisakan satu nyawa bagi dirinya. 

Lalu cerita berpindah memperlihatkan Puss terbangun di ruangan klinik seorang dokter. Dokter tersebut memberi peringatan kepada Puss mengenai sisa nyawanya dan memberi saran untuk pergi ke tempat bernama Mama Luna’s Cat Rescue dan mencari perlindungan untuk menjalani hidup yang aman. 

Namun, Puss tidak terlalu peduli soal itu dan kembali ke bar untuk bersantai sejenak. Tak disangka, tiba-tiba muncullah sosok serigala berbadan besar yang mengajak Puss untuk berduel.

Film ini menghadirkan karakter bernama Death, yaitu sosok interpretasi dari kematian yang selalu mendekati Puss disaat Ia hanya tinggal memiliki satu nyawa tersisa. 

Puss menerima tantangan duel itu, namun terkalahkan hingga terkena luka di bagian dahi sampai membuat Puss berdarah. Saat itulah Puss sadar bahwa kematian yang mengincarnya sungguh akan semakin dekat, dan pada akhirnya Ia memilih untuk kabur ke hutan berlari dari sosok kematian tersebut.

Akhirnya Puss memantapkan pilihannya untuk mencoba tinggal di tempat Mama Luna, seorang wanita lemah lembut pecinta kucing. Disana Puss menjalani kehidupan biasanya sebagai kucing rumahan dan meninggalkan masa lalunya.

 Disana ia bertemu seekor anjing yang dipanggil dengan sebutan Perrito. Tak lama kemudian, datanglah seorang perempuan bernama Goldilocks bersama 3 beruang yang disebut sebagai bagian dari keluarganya yaitu Papa, Mama, dan Baby. 

Puss hampir saja tertangkap, tetapi hal itu tergagalkan berkat penampilan barunya yang kusam. Disaat itulah Puss mendengar rencana Goldi tentang peta bintang harapan yang menunjukkan lokasi bintang jatuh yang dapat mengabulkan seluruh permintaan dan kejadian tersebut menjadi tanda kembalinya Ia sebagai Puss in Boots.

Puss dibantu oleh Perrito dalam perjalanannya dalam mencari peta bintang harapan yang ternyata telah diambil oleh Serpent Sisters, yaitu orang suruhan Big Jack Horner dan petanya tersimpan di perusahaan kue pie milik Horner. 

Mereka akhirnya menyelinap dan berhasil mendapatkan petanya, namun tak disangka disana Puss juga bertemu Kitty Softpaws rekannya yang juga memiliki misi mencuri peta bintang harapan. 

Tidak sampai disitu, Goldi dan keluarga beruangnya juga hadir untuk mencuri peta yang diperebutkan namun kali ini mereka mendapat masalah yang lebih besar setelah Horner dengan alat sihirnya mencoba mengambil kembali peta tersebut. Puss dan Kitty dapat mengamankan peta tersebut dan kabur bersama, hal tersebut membuat Horner ingin memburu mereka dengan membawa pasukannya yang bernama Baker’s Dozen.

Puss mengetahui bahwa lokasi bintang harapan berada di hutan kegelapan, akhirnya Ia bersama Kitty dan Perrito bekerja sama untuk mencapai lokasi yang dituju. Setelah sampai disana mereka harus melewati rintangan yang ada sambil dikejar oleh keluarga Goldi dan pasukan Horner. 

Akhirnya Puss berhasil berada maju di depan, namun Ia harus kembali bertemu Death sang serigala untuk melakukan duel. Namun Puss tetap saja ketakutan dan lari ke hutan yang lebih dalam. Tetapi, secara tidak sadar Puss ternyata sudah berada di lokasi jatuhnya bintang harapan dan Ia segera bergegas turun ke tempat bintang harapan tersebut jatuh.

Setelah sampai di lokasi utama, tiba-tiba datanglah Keluarga Goldi dan si Jack Horner memperebutkan peta permohonan yang dipegang oleh Puss. Berkat bantuan Kitty dan Perrito Puss berhasil merebut peta permohonan itu kembali, namun sosok Death kali ini kembali muncul melakukan duel terakhir. Puss mengembalikan semua keberanian yang Ia miliki dulu dan akhirnya dapat mengalahkan serigala kematian tersebut. 

Death digambarkan sebagai seekor serigala raksasa berjubah gelap dengan mata merah menyala dan membawa 2 buah sabit sebagai senjatanya yang membuat Puss ketakutan akan penampilannya. 

Ia hadir sebagai villain, namun bukan tokoh antagonis yang ingin menggagalkan rencana Puss dalam mengejar tujuannya, tetapi Ia datang demi legenda kecil arogan yaitu Puss yang mengira dirinya seekor kucing abadi. Saat melakukan duel final Death melihat Puss sebagai karakter yang berbeda dan Ia tak melihatnya lagi sebagai legenda kecil yang arogan setelah Puss memaknai apa arti kehidupan. 

***

Film ini memiliki cerita yang menarik dengan tampilan visual yang memukau dan penuh warna sehingga dapat memanjakan mata para penonton. 

Tidak hanya itu, film ini juga sangat cocok ditonton oleh semua kalangan terutama buat kalian para pecinta film kartun produksi Dreamworks. Film ini juga menggunakan beberapa bahasa Spanyol yang sangat indah, tidak hanya pada dialog namun juga pada lagunya. 

Pesan yang dapat saya ambil dari film Puss in Boots: The Last Wish yaitu mencoba dan melarikan diri dari kematian berarti menjalani kehidupan penyangkalan dan ketakutan, kita mengalami keterpurukan hidup tidak terlepas dari keputusasaan, namun juga karena kefanaan kita yang tak terelakkan. 

Dunia bisa menjadi mengerikan dan orang-orang bisa menjadi sangat kejam, tetapi hubungan dan petualangan yang kita rangkul itulah yang membuat hidup berharga. Sama halnya dengan memori yang kita dapat selama hidup, tidak terlepas dari orang-orang di sekitar terutama mereka yang dekat dengan kita dan bisa disebut sebagai keluarga. 

Untuk menikmati imbalan dicintai, kita harus tunduk pada cobaan berat karena itulah ukuran bagi kita sebagai manusia yang tidak luput dari permasalahan dan harus tabah dalam melewatinya, agar hadirlah hasil memuaskan yang menjadikan kita lebih menghargai setiap pencapaian serta arti kehidupan.

[red/nuha]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *